Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiri, Nawangsari
dc.contributor.advisorGirindra, Aisyah
dc.contributor.advisorSanusi, Harpasis Slamet
dc.contributor.authorSuradi
dc.date.accessioned2023-07-16T00:53:53Z
dc.date.available2023-07-16T00:53:53Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121981
dc.description.abstractPencemaran lingkungan terjadi antara lain karena kurangnya peraturan yang jelas tentang fungsi dan kegunaan sungai serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap upaya menjaga kelestarian sungai. Di Indonesia sumber utama terjadinya pencemaran air sungai adalah limbah industri. Pendugaan kualitas air sungai menggunakan parameter kimiawi mempunyai beberapa kelemahan, antara lain kurang praktis, kurang sensitif untuk mengukur pencemar yang rendah tetapi bersifat akumulatif, dapat menyesatkan karena sifat air sungai adalah fluktuatif. Pendugaan kualitas air sungai menggunakan indikator biologis merupakan upaya untuk melengkapi metode pendugaan kimiawi. Organisme air yang sesuai sebagai indikator kualitas air sungai adalah makrozoobentos, karena hidupnya relatif menetap, jangka hidupnya panjang dan mempunyai kemampuan adaptasi yang spesifik. Atas dasar tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menge_tahui jenis dan struktur komunitas makrozoobentos sebagai indikator kualitas air sungai. Penelitian dilakukan di sungai Babon Kodia Semarang mulai bulan Juni 1992 sampai dengan bulan Januari 1993. Pengambilan contoh dilakukan pada 6 ( enam) stasiun pengamatan di sungai dan 2 (dua) pada saluran limbah, dengan 3 (tiga) kali ulangan. Contoh air dan sedimen dianalisis di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Semarang, sedang contoh bentos diidentifikasi di Laborator.ium Pengembangan Wilayah Pantai (LPWP) Undip di Jepara. Untuk mengetahui parameter kualitas air yang paling berpengaruh terhadap struktur komunitas makrozoobentos dilakukan analisis statistik regresi komponen utama. Hasil · penelitian ditemukan 9 (sembilan) spesies makrozoobentos, yang berdasarkan ketahanannya terhadap pencemaran dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : tahan terhadap pencemaran (Tubifex tubifex dan Chironomous attenuatus); ketahanan sedang (Pentaneura monilis, Baetis rhodani, dan Anadonta woodiana); tidak tahan terhadap pencemaran (Gammarus sp., Macrobrachium sp. Mysis sp. dan Melanoides granifera). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEcologyid
dc.subject.ddcMarine ecologyid
dc.subject.ddcMacrozoobenthosid
dc.titleMakrozoobentos sebagai indikator kualitas peranan sungaiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record