Show simple item record

dc.contributor.advisorNugraha, Arifin Budiman
dc.contributor.advisorGunanti, Gunanti
dc.contributor.authorAnjani, Salsa Dwi
dc.date.accessioned2023-07-14T08:55:50Z
dc.date.available2023-07-14T08:55:50Z
dc.date.issued2023-07-14
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121923
dc.description.abstractPeternakan merupakan salah satu subsektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Piroplasmosis adalah penyakit yang ditularkan melalui caplak yang disebabkan oleh parasit hemoprotozoa dari genus Theileria dan Babesia. Sejauh ini belum ada studi mengenai deteksi piroplasmosis pada sapi dan kerbau di Indonesia dengan menggunakan teknik PCR. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi parasit piroplasma yang dapat menginfeksi sapi dan kerbau dengan menggunakan teknik molekuler. Sebanyak 29 sampel darah sapi dan kerbau dikumpulkan dari berbagai peternakan di Bogor. Metode apusan darah dengan pewarnaan Giemsa digunakan dalam penelitian ini, dilanjutkan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dengan gen target 18s rRNA untuk identifikasi molekuler. Hasil pemeriksaan apusan darah dengan pewarnaan Giemsa menunjukkan bahwa tingkat infeksi piroplasma pada kerbau dan sapi masing-masing adalah 60% dan 87,5%, sedangkan hasil pemeriksaan nested PCR adalah 20% dan 50%. Kerbau betina memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi dari kerbau jantan. Temuan penelitian ini akan memberikan data awal tentang infeksi parasit darah dengan menggunakan prosedur diagnostik piroplasma yang relevan dan akurat.id
dc.description.abstractAnimal husbandry is one of the subsectors that plays a vital role in agricultural development in Indonesia. Piroplasmosis is a tick-borne disease caused by hemoprotozoa parasites of Theileria and Babesia. So far, no report on piroplasmosis detection studies in cattle and buffalo in Indonesia using PCR technique. This study aimed to identify piroplasm parasites that can infect cattle and buffalo using molecular techniques. Twenty-nine blood samples from cattle and buffalo were collected from various farms in the Bogor area. Giemsa stained blood, followed by the polymerase chain reaction (PCR) method with 18s rRNA as target gene for molecular identification. The results of Giemsa-stained blood smear testing revealed that piroplasma infection rates in buffalo and cattle were 60% and 87,5%, respectively, while the results of nested PCR were 20% and 50%. Female buffalo has a higher rate of infection than male buffalo. The findings of this study will provide preliminary data on blood parasite infections using relevant and accurate piroplasm diagnostic procedures.id
dc.description.sponsorshipSkema Penelitian Dosen Muda Tahun 2023id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIdentifikasi Molekuler terhadap Piroplasma pada Sapi dan Kerbau di Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogorid
dc.subject.keywordbuffaloid
dc.subject.keywordcattleid
dc.subject.keywordPCRid
dc.subject.keywordpiroplasmaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record