dc.description.abstract | Percobaan dilakukan di kebun Percobaan Balittan Maros, Sulawesi Selatan. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dalam bentuk percobaan faktorial yang terdiri dari perlakuan pola tanam dan pemangkasan. Perlakuan pola tanam terdiri dari dua macam yaitu (1) padi ditanaman secara monocrop dan (2) tumpangsari padi dengan tanaman stilo. Perlakuan pemangkasan terdiri dari; (1) tanpa pemangkasan, (2) pemangkasan pada umur 30 hst (hari setelah tanam), (3) pemangkasan pada umur 45 hst, (4) pemangkasan pada umur 60 hst,(5) pemangkasan pada umur 30 dan 45 hst, (6) pemangkasan pada umur 30 dan 60 hst, (7) pemangkasan pada umur 45 dan 60 hst, (8) pemangkasan pada umur 30, 45 dan 60 hst. Tinggi pemangkasan masing-masing 10 cm pada umur 30 hst, 15 cm pada umur 45 dan 20 cm pada umur 60 hst. Hasil penelitian menunjukkan tinggi vertikal tanaman tanaman padi pada umur 45 hst, 75 hst dan saat panen tidak dipengaruhi oleh pola tanam. Pengaruh pola tanam terhadap tinggi vertikal tanaman padi hanya nyata pada umur 60 hst.
Pemangkasan nyata mempengaruhi tinggi vertikal tanaman.
Tinggi vertikal tanaman pada saat panen nyata lebih
rendah dibandingkan dengan kontrol yang tidak dipangkas.
Jumlah anakan produktif padi gogo nyata dipengaruhi
oleh pemangkasan. Pemangkasan tiga kali masing-masing
pada umur 30 hst, 45 hst dan 60 hst nyata menurunkan
anakan produktif.
Pemangkasan memperpanjang umur panen padi gogo.
Perlakuan yang dipangkas hanya sekali pada umur 60 hst
mempunyai umur panen lebih panjang.
Pemangkasan pada padi gogo menurunkan hasil gabah.
Pemangkasan satu kali pada umur 30 hst menurunkan hasil
gabah sebesar 5.5 %, namun tidak berbeda nyata dengan
tanpa pemangkasan. Pemangkasan pada umur 45 hst, 60 hst
baik dilakukan satu kali ataupun dua kali menurunkan hasil
gabah secara nyata.
Pemangkasan nyata berpengaruh terhadap bobot hijauan.
Pemangkasan sekali pada umur 60 hst menghasilkan hijauan
33.88 ton/ha. Hasil ini nyata lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan pemangkasan lainnya. | id |