Show simple item record

dc.contributor.advisorde Rozari, M.Bl.;
dc.contributor.advisorRumawas, Fred;
dc.contributor.advisorSumarno;
dc.contributor.authorKarsono, Suwasik
dc.date.accessioned2023-07-12T14:44:01Z
dc.date.available2023-07-12T14:44:01Z
dc.date.issued1984
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121671
dc.description.abstractDeskripsi umur kematangan tanaman kedelai di Indonesia sampai sekarang menggunakan satuan hari. Dalam praktek metode ini sulit dijadikan pegangan untuk penanaman yang berbeda letak ketinggiannya, Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan suhu pada khususnya merupakan faktor yang dominan di daerah tropik. Di daerah beriklim sedang penggunaan metode jumlah panas untuk menentukan kematangan polong kedelai kurang baik dari pada satuan hari disebabkan oleh pengaruh panjang hari. Di daerah tropik seperti Indonesia perbedaan panjang hari jauh lebih kecil dari pada daerah beriklim sedang. Penelitian dilakukan dengan tujuan menentukan jumlah satuan panas beberapa varietas kedelai pada berbagai tinggi tempat, untuk memberi gambaran kemungkinan penggunaan metode jumlah panas sebagai dasar penggolongan umur kematangan polong kedelai dan melihat kemungkinan adanya interaksi varietas kedelai dengan tinggi tempat dalam hal kebutuhan jumlah satuan panas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcField cropid
dc.subject.ddcSoybeanid
dc.titlePenggunaan metode jumlah panas untuk menentukan umur kedelai (Glycine max (L.) Merr) pada tiga tinggi tempatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordForage plants;id
dc.subject.keywordRhizobium japonicum;id
dc.subject.keywordLeguminosae;id
dc.subject.keywordBogor Agricultural University;id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record