Show simple item record

dc.contributor.advisorMurdiyarso, Daniel
dc.contributor.authorAulia, Ogy Dwi
dc.date.accessioned2023-07-12T14:17:08Z
dc.date.available2023-07-12T14:17:08Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121645
dc.description.abstractDaerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang tinggi dalam tiga dekade terakahir, dengan jumlah penduduk sebesar 10,3 juta jiwa dan laju pertumbuhan sebesar 0,94%/tahun. Kawasan Teluk Jakarta mengalami perubahan tutupan lahan yan mengakibatkatkan deforestasi mangrove yang diikuti oleh reklamasi lahan. Mangrove merupakan ekosistem yang memiliki peran penting dalam melindungi kawasan pesisir dari erosi dan kenaikan muka air laut. Ekosistem ini dapat mengikat sedimen dalam jumlah yang besar sehingga dapat mempertahankan permukaan. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di DKI Jakarta juga mengakibatkan kebutuhan akan air bersih meningkat, yang mana 64% diantaranya bersumber dari air tanah. Eekstraksi air tanah yang berlebihan memicu terjadinya amblesan lahan. Analisis perubahan tutupan lahan dilakukan dengan algoritma maximum likelihood, pemetaan amblesan lahan dilakukan dengan interpolasi krigging dan model pendugaan amblesan lahan dilakukan dengan analisis Principal Component Regression (PCR). Mangrove Teluk Jakarta mengalami deforestasi dengan laju 11,6 ha/tahun dengan pemicu terbesarnya diakibatkan oleh konversi menjadi kawasan tambak (R2=0,5361, p=0,00043) dan perluasan wilayah terbangun (R2=0,40973 p=0,0023). Mangrove seluas 508,83 ha (33,53%) terkonversi menjadi tambak dan sejumlah 146,07 ha (9,63%) terkonversi menjadi lahan terbangun dalam peiode 1995-2015. Laju amblesan lahan di DKI Jakarta berkisar antara 2-11 cm/tahun dalam perode 1998-2014. Amblesan lahan terbesar terjadi di Kota Jakarta Utara bagian barat dan Kota Jakarta Barat bagian utara. Hasil analsis PCR yang menghubungkan antara amblesan lahan, deforestasi mangrove dan ketersediaan air tanah menghasilkan persamaan LS= -0.184Qcis -0.37Qcis + 0.171CH + 0.21Vol + 0.56Mang dengan koefisien determinasi sebesar 0,9. Artinya amblesan lahan meningkat apabila debit aliran Sungai Ciliwung dan Cisadane menurun, sebaliknya amblesan lahan akan menurun apabila ekstraksi air tanah, curah hujan wilayah dan deforesasi mangrove menurun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.titleLaju Perubahan Tutupan Lahan Mangrove dan Amblesan lahan Akibat Reklamasi di Teluk Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddeforestationid
dc.subject.keywordlandsatid
dc.subject.keywordmaximum likelihoodid
dc.subject.keywordprincipal component analysisid
dc.subject.keywordNCICDid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record