dc.description.abstract | Pembangunan pertanian tanaman pangan telah memperlihatkan
hasil yang nyata, sehingga tercapainya swasembada
beras pada tahun 1984. Salah satu usaha untuk mempertahankan
tingkat swasembada ini, adalah dengan memperluas
lahan sawah dengan jalan pencetakan sawah baru. Di Propinsi
Bengkulu, daerah yang terluas untuk pencetakan sawah
baru ini adalah daerah Irigasi Air Hanjunto.
Pada sawah bukaan baru umumnya ditemui banyak kendala
untuk mencapai tingkat produktivitas lahan yang tinggi,
baik kendala dalam sifat fisik ataupun kimia tanah.
Di antaranya ditemui keadaan kahat hara P dan K.
Dalam usaha untuk mengatasi masalah kahat hara P dan
K di atas, telah dilakukan penelitian hubungan hara P dan
K tanah dengan padi sawah dan pemupukan P dan K pada tanah
sawah bukaan baru dari daerah Irigasi Air Hanjunto.
Penelitian menggunakan dua contoh tanah yang diambil
dari dua kelas kesesuaian lahan untuk padi sawah, yakni
lahan kelas S2 dan Sa. Penelitian merupakan percobaan pot
di rumah kaca dengan dua tahap percobaan. Tahap pertama
adalah penentuan tingkat respon tanah terhadap pemberian P
dan K dengan menggunakan metode Cate-Nelson. Tahap kedua,
percobaan pemupukan P dan K pada tanaman padi varietas
Cisokan. Perlakuan pemupukan P terdiri dari lima taraf
yakni 0, 75, 150, 225, dan 300 ppm P dalam bentuk TSP.
Sementara itu perlakuan pemupukan K terdiri dari empat
taraf yakni 0, 75, 150, dan 225 ppm K dalam bentuk KCl.
Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mempelajari sifat
serta ciri P dan K tanah sawah yang baru dibuka, dan (2)
untuk mendapatkan gambaran hubungan antara P dan K tanah
sawah yang baru dibuka dengan produksi padi.
Contoh tanah yang digunakan memiliki kandungan P
tersedia sangat rendah, bahkan untuk lahan kelas Sa tidak
terukur dengan ekstraksi Bray 1. Bentuk utama senyawa P
tanah kedua kelas lahan adalah Fe-P dan Red. Sol. P,
sedangkan fraksi Al-P dan Ca-P jauh lebih kecil dibanding
Fe-P dan Red. Sol. P.
Kandungan K contoh tanah masing-masing sebesar 0.50
dan 0.72 me/100 g (ekstr. NH40Ac 1 N, pH 7), yang tergolong
kategori tinggi untuk tanaman padi sawah.
Dari kedua contoh tanah yang digunakan didapat batas
kritikal P tanah untuk padi sawah adalah 0.5 dan 0.2 ppm P
masing-masing untuk lahan kelas S2 dan Sa. Batas kritikal
K tanah untuk padi sawah tidak ditetapkan karena kandungan
K tanah tergolong tinggi. ... | id |