Show simple item record

dc.contributor.advisorSobiham, Supiandi
dc.contributor.advisorKoswara, Oetit
dc.contributor.advisorSoerohaldoko, Soetomo
dc.contributor.authorErreni, Yen
dc.date.accessioned2023-07-10T14:21:03Z
dc.date.available2023-07-10T14:21:03Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121343
dc.description.abstractPembangunan pertanian tanaman pangan telah memperlihatkan hasil yang nyata, sehingga tercapainya swasembada beras pada tahun 1984. Salah satu usaha untuk mempertahankan tingkat swasembada ini, adalah dengan memperluas lahan sawah dengan jalan pencetakan sawah baru. Di Propinsi Bengkulu, daerah yang terluas untuk pencetakan sawah baru ini adalah daerah Irigasi Air Hanjunto. Pada sawah bukaan baru umumnya ditemui banyak kendala untuk mencapai tingkat produktivitas lahan yang tinggi, baik kendala dalam sifat fisik ataupun kimia tanah. Di antaranya ditemui keadaan kahat hara P dan K. Dalam usaha untuk mengatasi masalah kahat hara P dan K di atas, telah dilakukan penelitian hubungan hara P dan K tanah dengan padi sawah dan pemupukan P dan K pada tanah sawah bukaan baru dari daerah Irigasi Air Hanjunto. Penelitian menggunakan dua contoh tanah yang diambil dari dua kelas kesesuaian lahan untuk padi sawah, yakni lahan kelas S2 dan Sa. Penelitian merupakan percobaan pot di rumah kaca dengan dua tahap percobaan. Tahap pertama adalah penentuan tingkat respon tanah terhadap pemberian P dan K dengan menggunakan metode Cate-Nelson. Tahap kedua, percobaan pemupukan P dan K pada tanaman padi varietas Cisokan. Perlakuan pemupukan P terdiri dari lima taraf yakni 0, 75, 150, 225, dan 300 ppm P dalam bentuk TSP. Sementara itu perlakuan pemupukan K terdiri dari empat taraf yakni 0, 75, 150, dan 225 ppm K dalam bentuk KCl. Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mempelajari sifat serta ciri P dan K tanah sawah yang baru dibuka, dan (2) untuk mendapatkan gambaran hubungan antara P dan K tanah sawah yang baru dibuka dengan produksi padi. Contoh tanah yang digunakan memiliki kandungan P tersedia sangat rendah, bahkan untuk lahan kelas Sa tidak terukur dengan ekstraksi Bray 1. Bentuk utama senyawa P tanah kedua kelas lahan adalah Fe-P dan Red. Sol. P, sedangkan fraksi Al-P dan Ca-P jauh lebih kecil dibanding Fe-P dan Red. Sol. P. Kandungan K contoh tanah masing-masing sebesar 0.50 dan 0.72 me/100 g (ekstr. NH40Ac 1 N, pH 7), yang tergolong kategori tinggi untuk tanaman padi sawah. Dari kedua contoh tanah yang digunakan didapat batas kritikal P tanah untuk padi sawah adalah 0.5 dan 0.2 ppm P masing-masing untuk lahan kelas S2 dan Sa. Batas kritikal K tanah untuk padi sawah tidak ditetapkan karena kandungan K tanah tergolong tinggi. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoilid
dc.subject.ddcSoil chemistryid
dc.titleSifat serta ciri P dan K tanah sawah bukaan baru daerah irigasi air manjunto Propinsi Bengkuluid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPhosphatid
dc.subject.keywordKaliumid
dc.subject.keywordIrigation basinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record