Infiltrasi dan Penetrasi Tanah PT GGP Setelah Sebelas Bulan Aplikasi Bahan Organik Tahan Lapuk
Date
2023Author
Rahmawati, Aura Suci
Purwakusuma, Wahyu
Yusuf, Sri Malahayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Lampung Tengah mengalami penurunan produktivitas akibat pengolahan lahan secara intensif selama 40 tahunan. Permasalahan yang dihadapi sejak tahun 2018 adalah rendahnya bahan organik dan terjadinya pemadatan tanah sehingga akar mengalami hambatan dalam menyuplai air dan hara yang dibutuhkan tanaman. Salah satu upaya untuk mengatasi pemadatan tanah di PT GGP adalah dengan pemberian bahan organik tahan lapuk seperti Limbah Ekstraksi Bromelain (LEB) dan Bambu Cacah (BC). Hal ini dilakukan karena penambahan bahan organik pada pertengahan fase umur nanas sulit dilakukan akibat kerapatan tanaman yang masif. Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh bahan organik tahan lapuk setelah sebelas bulan aplikasi terhadap infiltrasi dan penetrasi tanah telah dilaksanakan di Lahan 88C2 Kebun PT GGP, Lampung Tengah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengukuran infiltrasi dilakukan dengan menggunakan alat double ring infiltrometer sementara pengamatan penetrasi tanah menggunakan alat penetrometer saku. Nilai infiltrasi pada bulan ke-11 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan ke-1 dan bulan ke-5 sedangkan nilai penetrasi tanahnya mengalami peningkatan. Penurunan infiltrasi dan peningkatan penetrasi pada bulan ke-5 dan ke-11 sudah menunjukkan pola mendatar. Peningkatan dosis bahan organik yang diberikan berpengaruh terhadap peningkatan nilai penetrasi dan menyebabkan penurunan infiltrasi setelah sebelas bulan aplikasi. The agricultural land of PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Central Lampung experienced a decrease in productivity due to intensive land management during 40 years. The problem occurred since 2018 concerning low organic matter content and soil compaction so that the roots experience obstacles in supplying water and nutrients needed by plants. One of the efforts to overcome soil compaction at PT GGP is by providing a resistant organic matter such as Bromelain Extraction Waste and Chopped Bamboo trees since the addition of organic matter in the middle of the pineapple growth phase is difficult due to the massive density of the plant. Research aimed to identify the influence of a resistant organic matter after eleven months of application on soil infiltration and soil penetration resistant (SPR) has been carried out on Plantation Land 88C2 of PT GGP, Central Lampung. The research used the Randomized Block Design (RBD) method. Infiltration measurement was carried out using a double ring infiltrometer while SPR observation was carried out using a pocket penetrometer. The infiltration value after eleven months of application decreased compared to the value of the first month and the fifth month of application while the SPR value increased. The decrease in infiltration and increase in SPR in the fifth and eleven months have already leveled off. The increase of organic matter dose applied after eleven months of application has affected to increase the SPR value and lead to decrease soil infiltration.