Show simple item record

dc.contributor.advisorSaragih, Bungaran
dc.contributor.advisorSimatupang, Pantjar
dc.contributor.advisorArsyad, Sitanala
dc.contributor.authorBasit, Abdul
dc.date.accessioned2023-07-06T07:44:20Z
dc.date.available2023-07-06T07:44:20Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121010
dc.description.abstractSalah satu kebijaksanaan dasar sektor pertanian adalah "Pengelolaan Sumberdaya Alam yang dapat menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup". Oleh karena itu pengelolaan pertanian harus disesuaikan dengan kondisi dan sifat tanah serta dii- ringi dengan usaha konservasi, agar produksi pertanian dapat meningkat dan kelestarian lingkungan dapat terjamin. Sebagian besar usaha pertanian di Indonesia terkonsen- trasi pada daerah-daerah dataran rendah. Namun dewasa ini, akibat pertumbuhan penduduk, terjadi ekspansi areal pertani- an ke daerah-daerah tinggi, yang umumnya merupakan lahan kering berlereng serta rawan terhadap erosi. Salah satu daerah tersebut adalah wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy di Jawa Barat. Petani yang berusahatani di wilayah hulu DAS Citanduy umumnya belum menerapkan cara-cara bertani dengan konservasi tanah secara baik. Oleh karena itu mereka perlu dibantu agar di samping pendapatannya meningkat, kelestarian lingku- ngan juga dapat terpelihara. Atas dasar hal tersebut, maka pengaturan kembali pola usahatani dan pola tataguna tanah pertanian pada wilayah DAS Citanduy mendesak untuk dilakukan. Tujuan penelitian adalah: (1) Mencari pola usahatanı optimal pada lahan kering dengan kelerengan kurang dari 50 persen, (2) Mencari pola usahatani optimal pada lahan kering dengan kelerengan lebih dari 50 persen, dan (3) Mencari pola tataguna tanah optimal bagi sektor pertanian wilayah DAS Citanduy. DAS sebenarnya merupakan suatu sistem yang komponen- komponennya adalah: flora, fauna, tanah, air dan manusia. Secara alami unsur-unsur sistem ini akan berinteraksi dan menghasilkan keseimbangan yang dinamik antara masukan (iklim dan unsur-unsur endogenik di bawah permukaan tanah) dan keluaran (air, sedimen dan evapotranspirasi). Campur tangan manusia dalam upaya pengembangan DAS dengan memasukkan mate- rial dan tekonologi dalam sistem, menyebabkan keseimbangan ekosistem tidak berjalan secara alami. Bahkan yang sering terlihat adalah upaya pengembangan DAS secara kurang teren- cana akibat terdesak oleh pertumbuhan penduduk.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFarm managementid
dc.subject.ddcFarming systemsid
dc.subject.ddcEconomic allocationid
dc.titleAnalisis ekonomi alokasi sumberdaya pada system usahatani lahan kering berlereng di daerah aliran sungai Citanduy, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRiver basinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record