Eksplorasi fungsi pengaruh dalam analisis komponen utama terhadap data konsumsi protein masyarakat Sukabumi
View/ Open
Date
1992Author
Premono
Siswadi
Nasoetion, Andi Hakim
Mudikdjo, Kooswardhono
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membandingkan tiga model fungsi pengaruh, yakni fungsi yang mengukur atau menduga besarnya pengaruh setiap obyek pengamatan terhadap akar ciri dan vektor ciri dalam analisis komponen utama, sehingga dapat diketahui apakah ketiga fungsi tersebut menunjukkan perilaku yang berbeda atau tidak, dan mana yang lebih baik. Perilaku utama yang dikaji adalah tingkat keeratannya dengan hasil sebenarnya yang diperoleh dengan teknik jackknife, yang dikaitkan dengan pengaruh ukuran contoh (n) dan hubungannya dengan komponen utama. Ketiga fungsi pengaruh yang digunakan adalah (1) Fungsi pengaruh empirik, (2) Fungsi pengaruh empirik terhilangkan dan (3) Fungsi pengaruh contoh. Dalam studi ini digunakan data yang diperoleh melalui pengacakan yang diulang sebanyak 30 kali terhadap data konsumsi protein masyarakat kecamatan Baros-Sukabumi hasil praktek lapang Wardana tahun 1988. Pendekatan yang dilakukan adalah mengukur korelasi antara perubahan dugaan masing-masing fungsi pengaruh dengan perubahan aktual teknik jackknife, serta melihat perilaku ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran korelasinya. Metode analisis yang digunakan adalah metode eksploratif, yang menggunakan penampilan grafik dan metode kotak garis.
Berdasarkan kriteria kesederhanaan rumus dan kemudahan perhitungan, fungsi pengaruh empirik direkomendasikan untuk digunakan dalam mendeteksi pengaruh pengamatan pada analisis komponen utama.
Dengan
Sukabumi sebagai data dasar penelitian, maka dapat ditarik
menggunakan data konsumsi protein masyarakat beberapa kesimpulan sebagai berikut. Ketiga fungsi tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan pada kasus khusus fungsi pengaruh empirik menunjukkan perilaku yang berbeda dengan kedua fungsi lainnya. Peningkatan ukuran contoh cenderung meningkatkan tingkat keeratan (korelasi) hasil pengukuran ketiga fungsi dengan teknik jackknife, terutama bagi akar ciri, sedangkan bagi vektor ciri kecenderungannya sangat lemah. Sebaliknya terdapat indikasi hubungan negatif antara besarnya ukuran contoh dengan simpangan baku korelasi. Akar ciri ketiga fungsi pengaruh memiliki tingkat keeratan tinggi dalam menduga pengaruh pengamatan pada komponen terbesar. yang memiliki keragaman Sedangkan bagi vektor ciri terdapat kecenderungan yang negatif antara rata-rata korelasi dengan komponen utama. Berdasarkan 30 kali pengulangan juga menunjukkan adanya nilai korelasi yang negatif.
Penggunaan fungsi pengaruh juga diterapkan untuk mendeteksi pengamatan yang memiliki pengaruh besar bagi akar ciri pertama pada analisis komponen utama, dengan menggunakan data konsumsi protein masyarakat kecamatan Baros - Sukabumi