Show simple item record

dc.contributor.advisorRisdiyanto, Idung
dc.contributor.authorAmalia, Annisa
dc.date.accessioned2023-06-27T06:16:56Z
dc.date.available2023-06-27T06:16:56Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120312
dc.description.abstractKekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam hidrometeorologis. Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur mengalami kekeringan puncak musim kemarau yang berdampak pada ketersediaan air untuk keperluan domestik dan pengairan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan menganalisis persebaran wilayah yang mengalami kekeringan lahan pertanian menggunakan metode Normalized Difference Drought Index (NDDI) dan Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur pada tahun 2015 dan 2019. NDDI berfokus pada perubahan vegetasi dan kehilangan air tanaman sebagai indikator kekeringan. TVDI dalam mengindikasikan kekeringan berfokus pada perbedaan suhu permukaan tanah dan vegetasi. Kelembaban tanah sawah irigasi dan tadah hujan memiliki tren positif terhadap ketinggian lahan yang berkaitan dengan kedekatan sumber air. Wilayah kekeringan pertanian di Kecamatan Ciranjang pada kategori kering metode NDDI dan TVDI adalah sawah tadah hujan yang berada di Desa Kertajaya, Gunungsari, dan Sindangsari pada ketinggian lahan di atas 250 mdpl. Kejadian kekeringan di Kecamatan Ciranjang dipengaruhi oleh topografi, wilayah yang lebih tinggi cenderung lebih kering saat kondisi curah hujan tidak mencukupi. Kekeringan lahan pertanian di Kecamatan Ciranjang pada tahun 2015 dan 2019 menurunkan luas panen padi sekitar 15%. Pemetaan area persawahan yang berpotensi kering merupakan strategi awal untuk menentukan area prioritas penanganan kekeringan guna meminimalisir kerugian.id
dc.description.abstractDrought is one type of hydrometeorological natural disaster. Ciranjang Sub-district, Cianjur Regency had a peak dry season drought that affected the availability of water for domestic use and irrigation of agricultural land. This study aims to analyze the distribution of areas experiencing agricultural land drought using the Normalized Difference Drought Index (NDDI) and Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) methods in Ciranjang District, Cianjur Regency in 2015 and 2019. NDDI focuses on changes in vegetation and plant water loss as indicators of drought. TVDI indicates drought by focusing on differences in soil surface temperature and vegetation. Soil moisture of irrigated and rainfed rice fields has a positive trend towards land elevation related to the nearness of water sources. Agricultural drought areas in Ciranjang Sub-district in the dry category of NDDI and TVDI methods are rainfed rice fields located in Kertajaya, Gunungsari, and Sindangsari Villages at land elevations above 250 meters above sea level. Drought events in Ciranjang Sub-district is influenced by topography; higher areas tend to be drier when there is insufficient rainfall. Drought in Ciranjang sub-district in 2015 and 2019 reduced the rice harvest area by around 15%. Mapping of potentially dry rice fields is an initial strategy to determine priority areas for drought management to minimize losses.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIdentifikasi Wilayah Kekeringan Lahan Pertanian menggunakan Metode NDDI dan TVDI di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.id
dc.title.alternativeIDENTIFICATION OF AGRICULTURAL DROUGHT AREAS USING NDDI AND TVDI METHODS IN CIRANJANG SUB-DISTRICT, CIANJUR REGENCYid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddroughtid
dc.subject.keywordNDDIid
dc.subject.keywordpaddy fieldid
dc.subject.keywordsoil moistureid
dc.subject.keywordTVDIid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record