Variasi morfologi dan genetik DNA Mitokondria Burung Kerakbasi besar (Acrocephalus orientalis Temminck and Schlegel, 1847)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman spesies burung yang tinggi yaitu 17 % dari total burung di dunia. Jumlah burung di Indonesia sekitar 1598 spesies dan diantaranya terdapat 149 spesies burung migran. Salah satu jenis burung migran pengunjung Indonesia adalah burung Kerakbasi Besar (Acrocephalus orientalis). Kondisi yang mendukung keberadaan burung migran di Indonesia adalah adanya berbagai tipe habitat yang menyediakan kelimpahan sumber pakan untuk berbagai jenis burung. Indonesia menjadi kawasan penting untuk perlintasan dan persinggahan burung migran. Oleh karena itu Indonesia sebagai tempat persinggahan mempunyai resiko yang besar terjangkit penyakit menular apabila di lokasi asal burung migran tersebut terinfeksi penyakit berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk a) menerangkan hubungan filogeni dan asal-usul A. orientalis serta variasi antar populasi yang ada di Sulawesi (Danau Tempe, Sulawesi Selatan) dan Jawa (Tangerang, Banten); b) pendugaan asal-usul dan jalur migrasi berdasarkan pendekatan genetik. Pengetahuan tentang variasi morfologi dan genetik A. orientalis di Danau Tempe, Sulawesi Selatan dan Tangerang, Banten akan bermanfaat dalam memberikan informasi asal-usul populasi burung migran A. orientalis yang ada di Indonesia. Selain itu bermanfaat dalam mempermudah upaya pengendalian dan penanganan penyakit menular berbahaya seperti flu burung secara epidemiologis yang melibatkan peran burung migran dalam penyebarannya. Penelitian dilaksanakan mulai Desember 2008 sampai Juli 2010. Penelitian lapangan dilakukan untuk pengambilan data morfologi dan pengambilan sampel DNA dari populasi burung Acrocephalus orientalis di Sulawesi (Danau Tempe, Sulawesi Selatan) dan Jawa (Tanjung Burung, Tangerang, Banten). Penelitian laboratorium untuk analisis molekuler dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Institut Pertanian Bogor. Data morfologi yang diukur terdiri atas 8 karakter yaitu panjang sayap natural dan maksimal, panjang ekor, panjang tarsus, panjang paruh, panjang rentang sayap, panjang total tubuh serta berat badan.Analisis morfologi menggunakan burung A orientalis sebanyak 80 individu yang berasal dari 2 populasi yaitu Sulawesi dan Jawa (masing-masing 2 sub populasi). Analisis molekuler menggunakan 20 sampel yang terdiri atas 10 sampel setiap populasi.

The study on morphology and genetic variation in mitochondrial DNA of oriental great reed warbler (Acrocephalus orientalis) was implemented from December 2008 to July 2010. The aims of this research were 1). To analyze morphology and genetic variation based on cytochrome-b; and 2). To reconstruct the migration route of A orientalis. Eighty adults oriental great reed warbler from Sulawesi and Java were used for morphological analysis. The morphological characters measured in this study were natural wings, maximal wings, wingspan, tails, tarsus, culmen, total lenght, and body weight. Twenty sequences were used for genetic analysis. The results showed that there were significant differences (P<0.05) of seven morphological characters and no significant differences (P>0.05) on characters of natural wings among the study sites. The genetical study showed that there were 25 nucleotides parsimony informative sites, two amino acids barcoding and 11 haplotypes. The origin of bird population in Java and small portion in Sulawesi were proved to be derived from the same population which from Korea and Japan, and followed the migration route to Indonesia via Thailand, whereas the rest of the population in Sulawesi is not known.