Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorHarmini
dc.contributor.authorPutri, Soraya Astia
dc.date.accessioned2023-06-26T08:12:02Z
dc.date.available2023-06-26T08:12:02Z
dc.date.issued2023-06-23
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120221
dc.description.abstractBawang merah menjadi salah satu komoditas hortikultura yang termasuk ke dalam komoditas unggulan nasional. Hal ini dibuktikan dengan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB sebesar 8,31%. Namun, harga bawang merah yang cenderung berfluktuasi dapat menimbulkan terjadinya volatilitas harga. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomer 71 Tahun 2015, bawang merah termasuk ke dalam kelompok bahan pangan strategis yang gejolak harganya diperhatikan oleh pemerintah. Volatilitas harga bawang merah dapat menyebabkan volatilitas pada komoditas lainnya, ditambah dengan adanya jalur distribusi bawang merah di berbagai pasar yang memungkinkan terjadinya volatilitas antar pasar di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan 1) menganalisis volatilitas harga bawang merah di sentra produsen dan sentra konsumen. 2) menganalisis transmisi volatilitas harga bawang merah di sentra produsen dan sentra konsumen. Data yang digunakan diperoleh dari kementerian pertanian dan pusat informasi harga pangan strategis nasional. Sentra produsen yang dianalisis adalah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki tujuan distribusi bawang merah ke sentra konsumen di wilayah DKI Jakarta. Data harga yang digunakan harga eceran bulanan periode Januari 2010-Desember 2020. Untuk menganalisis volatilitas harga menggunakan metode ARCH-GARCH. Kemudian, untuk menganalisis transmisi volatilitas harga menggunakan metode Vector Autoregressive (VAR) dengan analisis Impulse Response Function (IRF) dan Forcest Error Variance Decomposition (FEVD). Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat volatilitas harga bawang merah Indonesia di Jawa Timur memiliki nilai tertinggi, lalu diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan terakhir Jawa Barat. Tingkat volatilitas harga bawang merah bersifat persisten yang mengindikasikan near long memory maka setiap guncangan yang terjadi akan menyebabkan perubahan yang permanen dalam jangka panjang. Risiko dan ketidakpastian akan dihadapi oleh produsen maupun konsumen yang berada di Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah cukup tinggi dibandingkan Jawa Barat. Ditemukan bahwa terdapat transmisi dua arah pada volatilitas harga bawang merah di Indonesia dalam jangka panjang. Gejolak harga bawang merah di DKI Jakarta berkontribusi pada gejolak harga di daerah lain. Hal ini menunjukkan adanya kekuatan pasar yang dominan, seperti DKI Jakarta. Dengan kata lain, harga bawang merah pada sentra konsumen sangat menentukan pembentukan harga di pasar lain. Hal ini dikarenakan DKI Jakarta merupakan pasar utama bagi para sentra produsen bawang merah. Selain itu, hasil ini juga menandakan bahwa adanya persaingan dalam pasar bawang merah di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dari pemerintah yang seharusnya difokuskan pada stabilisasi harga bawang merah di DKI Jakarta sehingga tidak meluas ke daerah lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleTransmisi Volatilitas Harga Bawang Merah di Indonesia.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGARCHid
dc.subject.keywordShallotsid
dc.subject.keywordVARid
dc.subject.keywordVolatility transmissionid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record