Variabilitas sifat dasar kayu sengon (Paraserianthe) Falcataria
View/ Open
Date
1995Author
Novizar
Sofyan, Kurnia
Pandit, Ketut H.
Musdiyarso, Daniel
Metadata
Show full item recordAbstract
Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) merupakan salah satu jenis tanaman yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam Hutan Tanaman Industri (HTI) karena pertumbuhannya cepat dan kayunya dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Disamping itu, tanaman sengon dapat menyuburkan tanah dan pada padang alang-alang bisa berfungsi sebagai tanaman pionir dalam pembentukan hutan secara alamiah.
Agroklimat merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan penanaman sengon. Faktor ini perlu dikaji karena ia mempengaruhi pertumbuhan tanaman sengon, yang diduga juga akan mempengaruhi sifat kayu yang dibentuknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempela- jari pertumbuhan, sifat anatomis, sifat fisis, dan sifat mekanis kayu sengon pada berbagai Zona Agroklimat.
Pohon sengon yang diteliti berumur 5 tahun yang berasal dari 4 Zona Agroklimat yang digolongkan berdasar- kan kriteria kesesuaian agroklimat tanaman sengon di Pulau Jawa (Perhimpi dan Balitbang Kehutanan, 1990). Keempat Zona Agroklimat itu adalah: Zona A (CH 2500 4000 mm/tahun, elevasi 0- 800 m dpl), Zona C (CH 1750 - 2500 mm/tahun, elevasi < 1200 m dpl), Zona D (CH > 4000 mm/tahun) dan Zona G (CH < 1750 mm/tahun). Dalam peneli- tian ini juga dilihat perbedaan antar Zona dengan Uji Kontras Ortogonal: Kontras 1: Zona A dan C (cocok) dengan Zona D dan G (tidak cocok); Kontras 2: Zona D (Agroklimat kurang sesuai, CH sangat tinggi) dengan Zona G (Agroklimat tidak sesuai, CH sangat rendah); dan Kontras 3: Zona A .. dst
Collections
- MT - Forestry [1373]