Show simple item record

dc.contributor.advisorBaliwati, Yayuk Farida
dc.contributor.advisorSukandar, Dadang
dc.contributor.authorA. Rakhman
dc.date.accessioned2023-06-22T05:31:30Z
dc.date.available2023-06-22T05:31:30Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119918
dc.description.abstractTragedi musibah gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darusalam (NAD), menyebabkan terjadi pengungsian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 514.150 orang, 17.0% diantaranya terjadi di Kabupaten Pidie dan mereka tinggal di barak-barak pengungsian, dimana kondisinya banyak yang mengalami kekurangan pangan dan gizi, disamping itu pula banyak penduduk yang kehilangan pekerjaan serta sumber pendapatan yang secara tidak langsung berdampak pada menurunnya akses ekonomi rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketahanan pangan dan gizi rumah tangga korban gempa dan tsunami di Kabupaten Pidie. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan November 2006 sampai Januari 2007. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Sigli, Simpang Tiga, Kembang Tanjong, Pantee Raja dan Trenggadeng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang wilayahnya terkena gempa dan tsunami dan berada pada lima kecamatan. Penentuan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah acak berlapis dengan alokasi proporsional. Jumlah populasi 2158 keluarga, dari jumlah populasi tersebut diambil contoh secara acak berlapis proporsional sebanyak 100 keluarga. Data yang digunakan untuk penelitian ini meliputi data primer yaitu karakteristik dan konsumsi pangan keluarga, data sekunder meliputi data luas wilayah dan jumlah penduduk. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS versi 11.0 dan SAS versi 8 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita contoh berjenis kelamin laki-laki (56.0%) dan berada pada kisaran umur 4 -33 bulan (57.0%). Orang tua contoh sebanyak 60.0% (kepala keluarga) dan 53.0% (isteri) berusia antara 27-46 tahun. Pendidikan sebagian besar kepala keluarga lulusan SMA 29% dan SMP 28%. Pendidkan isteri sebagian besar lulusan SMA 28% dan SMP 27%. Contoh berasal dari keluarga kecil (53%), sedang (35%) dan besar (10%). Proporsi pengeluaran keluarga untuk pangan adalah 65.5% dan non pangan 34.5%. Status gizi balita contoh berdasarkan BB/U sebagian besar (51.0%) mempunyai status gizi yang normal. Balita yang mempunyai status gizi gizi kurang (49.0%) Rata-rata konsumsi energi, protein, vitamin A dan zat besi keluarga dari hasil pengukuran rata-rata lebih rendah dibandingkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan.Terdapat hubungan positif sangat nyata (p<0.05) antara pendapatan perkapita keluarga per bulan dengan tingkat ketahanan pangan rumahtangga dan hubungan negatif tidak r (p>0.05) antara status gizi contoh dan tingkat ketahan pangan rumah tangga. Saran : Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah Kabupaten Pidie dalam meningkatkan kualitas ketahanan pangan dan gizi rumah tangga, terutama wilayah terkena tsunami. Rekomendasi : Berdasarkan hasil goal programming, keluarga yang pendapatannya Rp 9.200/hari dengan anggota keluarga 4 orang tdak dapat memenuhi Tingkat kecukupan Energi (TKE) dan Tingkat Kecukupan Protein (TKP) 70% atau lebih. Untuk mencapai TKE sebesar 75% dan TKP 110% diperlukan pendapatan minimal setara Rp 20.000/hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutrition pronciplesid
dc.titleKetahanan Pangan dan Gizi bagi Keluarga Korban Gempa dan Tsunami di Kabupaten Pidieid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfood and nutrition securityid
dc.subject.keywordhouseholdid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record