Show simple item record

dc.contributor.advisorFauzi, Akhmad
dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.advisorHadi, Setia
dc.contributor.authorSyafril, Muhamad
dc.date.accessioned2023-06-22T05:03:51Z
dc.date.available2023-06-22T05:03:51Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119915
dc.description.abstractSumberdaya wilayah pesisir dan laut bersifat open access dan common property, sehingga cenderung di eksploitasi tanpa memikirkan aspek elestariannya, berakibat timbulnya over fishing, terancamnya stabilitas umberdaya perikanan, dan inefisiensi pemanfaatan sumberdaya. Peranan elembagaan masyarakat nelayan penting dalam pengelolaan sumberdaya ini Jalam hal pengaturan batas kewenangan, hak kepemilikan, dan aturan representasi. Dengan demikian mampu mendukung perbaikan kesejahteraan yang merupakan faktor penting partisipasi masyarakat nelayan dalam pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir (desa pantai). Tujuan Penelitian ini untuk (1). Mengetahui kondisi pemanfaatan sumberdaya perikanan laut di kota Tarakan, (2). Mengetahui pola dan peranan kelembagaan masyarakat nelayan dalam pengaturan pengelolaan sumberdaya perikanan laut secara berkelanjutan, (3). Mengetahui aspek-aspek pendukung aktivitas kelembagaan dalam pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir.. Penelitian dilaksanakan di Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timur, dengan metode Bioekonomi Copes, Analisis Kelembagaan Deskriftif, Analisis Biaya Transaksi, dan Analisis Konflik (Game Theory). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Kondisi pemanfaatan sumberdaya perikanan laut di Kota Tarakan telah mengalami biological overfishing dan economical overfishing, (2) Surplus konsumen pada kondisi open access dan terkendali yaitu Rp 923.853.554 dan Rp 443.055.784, sedangkan surplus produsen Rp 5.411.769,230 dan Rp. 3.993.316.582,- (3) Kelembagaan masyarakat nelayan berpola kelompok nelavan-ponggawa cikal bakal dari hubungan nelayan ponggawa Kelembagaan ini cukup berperan dalam - pengaturan pemanfaatan sumberdaya perikanan laut yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat nelayan. (4). Faktor-faktor yang menentukan perubahan kondisi aktual ke optimal pemanfaatan sumberdaya perikanan laut oleh nelayan (a). kapasitas teknologi (b). hasil tangkapan 2 tahun terakhir, (c). kemudahan target hasil tangkapan per trip, (d). kemudahan menjual hasil tangkapan, (e). Kemudahan memperoleh modal, (f). kemudahan memperoleh pekerjaan sampingan (5). kelancaran aktivitas kelompok nelayan-ponggawa dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu: (a). Potensi sumberdaya perikanan laut, (b) Potensi sumberdaya manusia dan kapital masyarakat nelayan, (c). Potensi sumberdaya ekonomi wilayah, (d). Jalinan kemitraan dengan pihak lain, (e). Kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcInstitutional researchid
dc.titleAnalisis pola kelembagaan masyarakat nelayan dalam pembangunan wilayah pesisir: studi kasus di kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFishermanid
dc.subject.keywordCoastal areaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record