| dc.description.abstract | Dalam upaya meningkatkan produksi pangan, dewasa ini dihadapkan pada masalah keterbatasan sumber daya lahan untuk pertanian dan masalah degradasi tanah. Degradasi tanah umumnya disebabkan oleh erosi, sebagai akibat dari pengelolaan lahan yang tidak tepat. Kejadian ini menyebabkan kandungan bahan organik tanah menjadi rendah dan produktivitas tanah menurun. Lahan-lahan kurang produkiif tersebut perlu dibenahi dan ditingkatkan produktivitasnya. Penggunaan bahan organik sebagai bahan pembenah tanah adalah altematif yang tepat dengan pertimbangan segi ekonomi dan lingkungan. Pengaruh bahan organik dalam memperbaiki sifatsifat tanah telah dilaporkan oleh banyak pakar, yang menjadi kendala yaitu faktor terbatasnya ketersediaan bahan organik yang siap pakai.
Di Indonesia, limbah industri gula (ampas, blotong dan abu ketel) secara umum kurang diperhatikan sebagai sumber bahan organik, dan limbah tersebut kalau tidak ditangani secara baik dapat mengganggu lingkungan. Padahal Iimbah industri tersebut sebenamya berpotensi besar sebagai sumber bahan organik Pemanfaatan Iimbah industri gula sebagai sumber bahan organik dapat mengatasi masalah pengadaan bahan pembenah tanah dan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Dalam aplikasinya dilapang, limbah tersebut perlu dikomposkan Jebih dahulu, agar mempunyai nisbah karbon-nitrogen yang ideal.
Penelitian ini bertujuan menelaah pemberian Iimbah industri gula berupa campuran ampas, blotong dan abu ketel yang sudah dikomposkan terhadap beberapa sifat fisik dan kimia tanah serta mempelajari dampak perubahan sifat-sifat tanah tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. dst ... | id |
