Show simple item record

dc.contributor.authorDonna, Rachma
dc.date.accessioned2010-05-05T03:52:44Z
dc.date.available2010-05-05T03:52:44Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11950
dc.description.abstractPada dasarnya penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia hampir 99% karena ulah manusia yaitu kegiatan konversi lahan, perladangan berpindah, pertanian, proyek transmigrasi dan dari alam yang bermula dari proses reaksi cepat dari oksigen dengan bahan bakar yang ada di hutan dan ditandai dengan meningkatnya suhu dan disertai dengan menyalanya api (Chandler et al., 1983). Adapun pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dilakukan dengan cara mengenali perilaku api pada tempat berlangsungnya kebakaran bahkan dapat juga dilaksanakan sebelum kebakaran itu terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku api antara lain angin, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, topagrafi dan tipe serta sifat bahan bakar yang terdapat di hutan. Kebakaran hutan menimbulkan berbagai macam dampak, salah satunya adalah dampak terhadap fauna tanah. Akibat dari kebakaran hutan langsung berpengaruh terhadap kehidupan fauna tanah yang ada di permukaan tanah maupun di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perilaku api dan dampak yang ditimbulkan oleh pembakaran hutan terhadap fauna tanah pada lahan terbakar di hutan sekunder. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan tentang perilaku api dan dampak pembakaran hutan terhadap fauna tanah pada lahan terbakar di hutan sekunder. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2005 yang berlokasi di hutan Sekunder Haurbentes, Jasinga Jawa Barat. Metode yang digunakan untuk perilaku api dengan 3 plot penelitian dengan luas masing-masing 25 m2 . Proses pengambilan data meliputi pembuatan plot dan sekat bakar, pengukuran parameter awal (muatan, ketebalan dan kadar air bahan bakar), penyiapan bahan bakar, pengukuran parameter sebelum pembakaran, kondisi cuaca, pembakaran plot, pengukuran parameter pada saat pembakaran (tinggi api, laju penjalaran api, suhu pembakaran), pengukuran suhu setelah api padam, bahan bakar yang terbakar, luas lahan yang te rbakar dan penutupan abu di setiap plot penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perilaku api diperoleh pada saat melakukan proses pembakaran yang merupakan suatu reaksi api terhadap lingkungannya seperti keadaan bahan bakar yang tersedia untuk terbakar (muatan bahan bakar, ketebalan bahan bakar, kadar air bahan bakar), iklim, kondisi cuaca lokal (suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin) dan topografi. Adapun perilaku api terbaik yang dihasilkan adalah pada plot 1 dibandingkan kedua plot lainnya dengan muatan bahan bakar dan ketebalan bahan bakar tertinggi sebesar 8.33 ton/ha dan 17 cm, kadar air bahan bakar rata-rata dan kadar air tanah terendah sebesar 41.04 % dan 21.95 %. Plot 1 memiliki kadar air bahan ba kar terendah sehingga menghasilkan suhu pembakaran tertinggi berkisar antara 39 0C – 765 0C. Adapun perilaku api pada plot 1 tersebut menunjukkan tinggi nyala api sebesar 3.6 m, intensitas api 3946.32 kW/m dimana besarnya intensitas api dipengaruhi oleh tinggi api. Laju penjalaran api yang dihasilkan sebesar 1.56 m/menit dan panas per unit area sebesar 2532.45 Kj/m2 dimana besarnya panas per unit area dipengaruhi oleh tinggi api dan laju penjalaran api. Pembakaran hutan menimbulkan berbagai macam dampak, salah satunya adalah dampak terhadap fauna tanah. Pengumpulan fauna tanah dari 3 sub plot masing-masing berukuran 1 m x 1 m di setiap plot penelitian adalah dengan cara manual yaitu penangkapan langsung terhadap fauna tanah yang ada di permukaan tanah sedangkan pada kedalaman tanah 0-5 cm dengan cara diambil tanahnya dan diekstraksi menggunakan corong berlis. Parameter yang digunakan adalah Indeks Kekayaan Jenis (Dmg), Indeks Keragaman Jenis (H’) dan Indeks Kemerataan Jenis (E) fauna tanah. Nilai Kekayaan Jenis (Dmg) tertinggi terdapat pada periode sebelum penebangan dibandingkan dengan periode lainnya yaitu sebesar 2.69 pada permukaan tanah dan pada kedalaman tanah 0-5 cm sebesar 1.78. Akibat proses penebangan, Nilai Kekayaan Jenis (Dmg) mengalami penurunan menjadi 0.52 (sekitar 80.67 %) pada permukaan tanah dan pada kedalaman tanah 0-5 cm menjadi 0.92 (sekitar 48.35 %). Nilai Keragaman Jenis (H’) sebelum penebangan sebesar 2.116 (permukaan tanah) dan 2.01 (kedalaman tanah 0-5 cm), akibat penebangan menurun menjadi 1.348 (sekitar 36.29 %) pada permukaan tanah dan kedalaman tanah 0-5 cm menjadi 1.491 (sekitar 25.82 %). Setelah proses pembakaran juga menyebabkan penurunan nilai kekayaan jenis (Dmg) dan nilai kemerataan jenis (H’), sampai dengan minggu ke -4 sete lah pembakaran nilai kekayaan dan keragaman jenis pada permukaan tanah baru mencapai 84.39 % dan 94.75 % dari kondisi semula sedangkan pada tingkat kedalaman tanah 0-5 cm mencapai 77.57 % dan 87.56 % dari kondisi semula. Nilai Kemerataan Jenis (E) fauna tanah sebelum penebangan sebesar 0.719 (permukaan tanah) dan 0.809 (kedalaman tanah 0-5 cm), sesaat setelah penebangan sebesar 0.973 (permukaan tanah) dan sebesar 0.832 (kedalaman tanah 0-5 cm). Setelah pembakaran nilai kemerataan jenis berkisar antara 0.719 – 0.973 pada permukaan tanah dan 0.781 – 0.927 pada tingkat kedalaman tanah 0-5 cm. Berdasarkan hasil tersebut nilai kemerataan jenis hampir mendekati 1 berarti sebaran kelimpahan individu pada setiap famili sebelum dan setelah pembakaran hampir merata, jadi tidak ada famili yang jumlah individunya mendominasi. Perilaku api yang dihasilkan dari proses pembakaran yang dilakukan pada area pengamatan di hutan Sekunder Haurbentes, Jasinga Jawa Barat sangat mempengaruhi kondisi fauna tanah setelah pembakaran pada area tersebut yang dapat dilihat dari terjadinya penurunan nilai indeks kekayaan jenis (Dmg), indeks keragaman jenis (H’) dan nilai indeks kemerataan jenis (E) fauna tanah baik pada permukaan tanah maupun pada tingkat kedalaman tanah 0-5 cm dari kondisi semula.id
dc.publisherBogor Agricultural University
dc.titlePerilaku Api Dan Dampak Pembakaran Terhadap Fauna Tanah Pada Areal Penyiapan Lahan Di Hutan Sekunder Haurbentes, Jasinga Jawa Baratid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record