Show simple item record

dc.contributor.advisorArkeman, Yandra
dc.contributor.advisorErmawati, Wita Juwita
dc.contributor.authorWardhani, Ratih Anindita
dc.date.accessioned2023-06-19T05:03:52Z
dc.date.available2023-06-19T05:03:52Z
dc.date.issued2023-06-19
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119465
dc.description.abstractPengguna internet yang terus tumbuh setiap tahunnya, pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020, serta tren digitalisasi (e-commerce, uang elektronik dan digital banking) telah membawa perubahan pada cara produsen dan konsumen berinteraksi, khususnya dalam melakukan transaksi pembayaran. Inovasi baru terkait teknologi pembayaran digital yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar QR code untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia. Tingkat akseptasinya hingga Maret 2021 dapat mencapai 15,7 juta pengguna, dimana 58% adalah usaha mikro. Dalam pencapaian target pengguna QRIS, masih ditemukan permasalahan yang dapat mengurangi intensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menggunakan QRIS yaitu dari sisi informasi, sosialisasi, literasi, biaya, dan jaringan. Namun demikian, melalui penggunaan QRIS diharapkan dapat secara signifikan berpengaruh dalam peningkatan kinerja keuangan UMKM di Indonesia, khususnya dari sisi pencatatan penjualan, jumlah dan nilai transaksi, omset penjualan dan arus kas usaha. Dalam penerimaan suatu teknologi baru seperti alat pembayaran digital, Technology Acceptance Model (TAM) dapat membantu memprediksi penerimaan seseorang terhadap suatu teknologi informasi. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh adopsi QR code untuk pembayaran terhadap kinerja keuangan UMKM di Indonesia, serta mengidentifikasi faktor dan indikator yang mempengaruhi UMKM dalam mengadopsi QRIS. Responden pada penelitian ini adalah usaha mikro yang merupakan pengguna dan bukan pengguna QRIS pada industri pengolahan makanan dan minuman, dengan jumlah 296 responden dari seluruh Indonesia. Survei dilakukan secara online pada Oktober 2022 s.d. November 2022. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil analisis menunjukkan adopsi QRIS memberi pengaruh pada kinerja keuangan usaha mikro, dimana kinerja keuangan berkaitan dengan kenaikan jumlah dan nilai transaksi, omset penjualan, arus kas usaha dan pencatatan penjualan. Faktor kemudahan, pengaruh sosial, faktor kegunaan, dan biaya memberikan pengaruh paling besar terhadap penggunaan QRIS pada pelaku usaha mikro. Di sisi lain, persepsi kesesuaian, kepercayaan, inovasi pribadi, serta variabel moderasi lama usaha dan pengalaman menggunakan pembayaran digital tidak signifikan mempengaruhi usaha mikro untuk menggunakan QRIS. Diharapkan pemangku kebijakan/regulator dan penggerak QRIS secara bersama-sama terus melakukan sosialisasi baik secara offline maupun pada media sosial, penguatan sinyal dan literasi digital secara berkelanjutan terkait penggunaan QRIS dalam rangka mendukung pelaku usaha mikro melakukan transaksi pembayaran secara digital.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Adopsi Quick Response Code Pembayaran Pada Kinerja Keuangan UMKM di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkinerja keuanganid
dc.subject.keywordpembayaran digitalid
dc.subject.keywordqr code pembayaranid
dc.subject.keywordqrisid
dc.subject.keywordtechnology acceptance modelid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record