Beberapa sifat rekayasa balok bentukan laminasi bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f) becker ex keyne
View/ Open
Date
1995Author
Aenudin
Surjokusumo, H. M. Surjono
Suganda, Emir
Hadi
Nandika, Dodi
Metadata
Show full item recordAbstract
Batang bambu yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia pada saat ini baru dalam bentuk batang bulat utuh (hollow round culm) atau bambu bilah (split bamboo), baik untuk bahan bangunan, perkakas rumah tangga maupun mebel. Padahal teknologi laminasi bahan lignosellulosa telah tersedia. Dengan teknologi tersebut bilah bambu dapat diproses menjadi berbagai ukuran balok yang lebih tinggi nilai gunanya. Salah satu jenis bambu yang layak dikembangkan karena mempunyai sifat mekanis yang baik setara dengan klasifikasi kayu kelas kuat II, adalah bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult. f) Backer ex Heyne).
Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai ketebalan bilah laminasi dan variasi perletakan ruas serta perlakuan pengawetan terhadap sifat rekayasa balok laminasi bambu betung. Peranan proses impregnasi polimerisasi radiasi terhadap sifat lapisan yang diberi beberapa bahan finishing juga diselidiki.
Bilah bambu kering udara dilabur perekat epoxy dengan berat labur 200 gr/m2, kemudian disusun pada arah sejajar serat satu dengan lainnya dan dikempa dingin (10 kg/cm2) selama 24 jam sehingga diperoleh contoh uji berukuran 3 cm x 5 cm x 76 cm sesuai dengan standar ASTM D-143 (1990) yang dimodifikasi. Pengujian dilakukan untuk menentukan kekakuan (MOE) dan keteguhan patah (MOR) dalam rancangan faktorial 3 x 5 dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah ketebalan lapisan yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0,5 cm (10 lapis), 1,0 cm (5 lapis) dan 1,66 cm (3 lapis), sedangkan faktor kedua adalah tata letak buku yang terdiri dari 5 taraf, yaitu rata, zig zag, silang simetris, trap tangga dan acak…dst
Collections
- MT - Forestry [1373]