Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Yusuf Sudo
dc.contributor.advisorHermawan, Dede
dc.contributor.authorMaail, Rohny Setiawan
dc.date.accessioned2023-06-15T07:56:19Z
dc.date.available2023-06-15T07:56:19Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119308
dc.description.abstractPemanfaatan hasil ikutan kayu (By Product) dan bahan berlignoselulosa lainnya menjadi produk atau material baru yang unggul menjadi tantangan sekaligus peluang dalam rangka menjawab masalah kelangkaan bahan baku kayu. Pemanfaatan core-kenaf (Hibiscus cannabinus L.) sebagai hasil ikutan industri papan serat untuk pembuatan papan semen-gypsum dengan teknologi pengerasan (curing) autoclave merupakan suatu upaya yang menjanjikan serta memberi peluang besar terjaminnya ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan serta akan menjadi produk baru yang ramah lingkungan. Konsep dasar penggabungan serat atau partikel dari limbah kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya, atau limbah pertanian dan perkebunan, dengan matriks anorganik sudah sangat lama diaplikasikan dalam bentuk papan semen, ataupun dengan matriks anorganik lainnya seperti gypsum dan magnesit (Moslemi 1989). Namun dalam pembuatan papan semen terdapat masalah yakni proses pengerasan semen (curing) yang relatif lama yaitu 2-3 minggu. Di lain pihak, papan gypsum merupakan papan komposit yang ringan namun tidak tahan air dan memiliki kekuatan yang rendah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah pengerasan dengan autoclave. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian core-kenaf sebagai bahan baku papan semen-gypsum, pengaruh proporsi semen-gypsum serta waktu curing autoclave terhadap sifat fisis dan mekanis serta daya tahan papan semen-gypsum terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah. Pada penelitian ini digunakan partikel core-kenaf sebagai bahan reinforcement, semen dan gypsum sebagai perekat anorganik, kalsium klorida (CaCl) sebagai accelerator atau katalis dan boraks sebagai retarder atau penghambat. Penelitian diawali dengan pengukuran suhu hidrasi dan dilanjutkan dengan pembuatan papan dengan kerapatan sasaran sebesar 1,2 g/cm³. Papan dibuat dalam bentuk tiga lapis. Lapisan face dan back adalah campuran semen, partikel kenaf dan air (2,5:1:1,25) dan lapisan tengah adalah campuran gypsum, partikel kenaf dan air (3:1:1,5). Parameter papan komposit yang dianalisis terdiri dari sifat fisis dan mekanis, serta ketahanan terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah, Hasil pengujian diolah dengan menggunakan model Regresi Linier Berganda dengan dua peubah bebas yakni: 1) proporsi perbandingan semen-gypsum terdiri dari tiga taraf, yaitu 40:60, 50:50 dan 60:40; dan 2) waktu curing dengan autoclave terdiri dari lima taraf, yaitu: curing konvensional (curing 2 minggu), curing autoclave 2, 4, 8 dan 16 jam. Penelitian dilakukan dengan tiga ulangan sehingga terdapat 45 contoh uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi semen-gypsum dan waktu curing dengan autoclave berpengaruh nyata terhadap sifat fisis dan mekanis papan semen- gypsum dari core-kenaf dimana proporsi semen 60 dan gypsum 40 dengan waktu curing autoclave 8 jam menghasilkan sifat papan semen-gypsum yang memenuhi semua parameter pengujian dalam standar JIS A 5417 1992. Papan semen-gypsum dari core-kenaf dengan teknologi pengerasan autoclave tahan terhadap serangan rayap kayu kering dan rayap tanah dibanding kayu solid sengon dan core-kenaf...dstid
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcForestryid
dc.titlePapan Semen-Gypsum dari Core-Kenaf (Hibiscus Cannabinus L.) menggunakan teknologi pengerasan Autoclaveid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPapan kompositid
dc.subject.keywordPapan semen partikelid
dc.subject.keywordBahan pengikatid
dc.subject.keywordSuhu hidrasiid
dc.subject.keywordAutoclaveid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record