Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyarsono, D.S
dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.authorKalangi, Lidya Siulce
dc.date.accessioned2023-06-15T04:48:22Z
dc.date.available2023-06-15T04:48:22Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119255
dc.description.abstractKegiatan penanaman modal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri kan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) tingkat elastisitas kesempatan kerja terhadap Produk Domestik Bruto, (2) efek pengganda dari adanya kegiatan investasi di sektor ertanian dan agroindustri terhadap kesempatan kerja dan distribusi pendapatan serta eterkaitannya dengan sektor-sektor yang lain, dan (3) dampak kebijakan investasi ektor pertanian dan agroindustri terhadap pendapatan Produk Domestik Bruto dan endapatan rumah tangga. Data utama yang digunakan adalah Sistem Neraca Sosial konomi (SNSE) Indonesia tahun 2002. Pengolahan data dilakukan dengan program cel dan MATS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai elastisitas kesempatan kerja rata- ta terhadap PDB secara keseluruhan sebesar 0.44, yang berarti bahwa jika PDB berubah sebesar 1% maka kesempatan kerja yang diciptakan adalah 0.44%. Apabila elastisitasnya sama dengan periode tahun 1999-2003 dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dapat dicapai pada tahun 2007, maka perkiraan kesempatan kerja yang dapat diciptakan adalah berkisar antara 1.8 juta sampai 4.9 juta orang, atau rata-rata sebesar 2.5 juta orang. Dengan kata lain, setiap kenaikan 1% PDB, ambahan kesempatan kerja yang tercipta adalah berkisar antara 295 ribu sampai 809 ibu orang, atau rata-rata sekitar 419 ribu orang. Pembangunan di sektor pertanian mempunyai dampak yang lebih besar erhadap peningkatan output bruto dan nilai tambah. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki keterkaitan yang lebih tinggi dengan sektor-sektor yang lain. Angka engganda menunjukkan persentase penyerapan tenaga kerja terbesar untuk sektor pertanian terdapat pada sektor tanaman pangan. Selanjutnya untuk sektor groindustri, penyerapan tenaga kerja terbesar berada di sektor industri makanan, minuman dan tembakau, serta penyerapan tenaga kerja untuk sektor lainnya terdapat pada sektor perdagangan. Kesenjangan pendapatan yang relatif kecil hanya terdapat ada rumah tangga sektor pertanian. Ketimpangan distribusi pendapatan antar golongan rumah tangga dapat dikurangi dengan meningkatkan pendapatan rumah angga pertanian. Analisis jalur struktural menunjukkan bahwa semua sektor pertanian dan agroindustri memancarkan efeknya ke rumah tangga melewati tenaga cena non pertanian serta modal swasta dan pemerintah. Tetapi jalur yang melalui altor produksi tenaga kerja mempunyai dampak yang lebih besar bagi golongan mah tangga dibandingkan melalui jalur modal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEmploymentsid
dc.titlePeranan investasi di sektor pertanian dan agroindustri dalam penyerapan tenaga kerja dan distribusi pendapatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAgroindustriid
dc.subject.keywordInvestasi sektor pertanianid
dc.subject.keywordElastisitas kesempatan kerjaid
dc.subject.keywordkebijakan investasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record