Show simple item record

dc.contributor.authorKhomsan, Ali
dc.contributor.authorBriawan, Dodik
dc.contributor.authorFirdausi, Alya
dc.contributor.authorDewi, Puspita
dc.date.accessioned2023-06-15T03:59:41Z
dc.date.available2023-06-15T03:59:41Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.isbn978-623-467-798-0
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119228
dc.description.abstractPertambahan penduduk secara signifikan akan memengaruhi kemampuan bangsa untuk menyediakan pangan, layanan kesehatan, pendidikan dll. Oleh sebab itu, seluruh elemen bangsa harus bersiap diri untuk menyambut lahirnya bayi-bayi baru yang mungkin akan mewarisi segala persoalan sosialekonomi, kesehatan, dan masalah gizi yang kini sedang kita hadapi. Mencermati transisi demografis yang terjadi secara global, maka kita bisa mengetahui bahwa sampai tahun 1800 total populasi dunia hanya sekitar 1 miliar orang. Sampai dengan abad ke 18, penduduk dunia mempunyai laju pertambahan yang sangat lambat. Hal ini disebabkan oleh kematian yang tinggi akibat perang, wabah, dan kelaparan. Pada masa tersebut, industri belum menjadi tulang punggung ekonomi negara, pertanian belum modern, dan pelayanan kesehatan masih sangat kurang. Produksi pangan sering tidak mencukupi kebutuhan manusia sehingga kelaparan terjadi. Sampai-sampai Malthus sebagai ilmuwan pemikir begitu pesimis terhadap nasib umat manusia karena pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sementara produksi pangan mengikuti deret hitung. Pada fase awal transisi demografis ini juga ditandai dengan tingginya angka kelahiran. Keluarga berencana belum muncul dan setiap orang berpikir untuk beranak banyak agar ada yang tersisa hidup sampai dewasa dan menggantikan orang tuanya. Dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian juga tinggi, maka secara keseluruhan pertumbuhan penduduk relatif lambat. Memasuki abad 19, laju kematian mulai dapat ditekan. Kemajuan di bidang kesehatan dapat mengurangi kematian secara nyata akibat wabah maupun infeksi. Negara-negara Eropa dan Amerika telah lebih dahulu memasuki fase kedua ini, sementara negara-negara sedang berkembang agak tertunda. Pada periode ini, laju kelahiran masih sangat tinggi sehingga secara keseluruhan pertambahan penduduk dunia berlangsung cepat. Diperkirakan pada tahun 1900 populasi dunia telah mencapai 1,7 miliar. dst ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherPT Penerbit IPB Pressid
dc.relation.ispartofseriesCetakan 1, Mei;
dc.titleGizi dan Penyakit Tidak Menularid
dc.typeBookid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record