Pengaruh amoniasi, hidrolisat bulu ayam, daun singkong, dan campuran lisin-Zn-minyak lemuru terhadap penggunaan pakan pada ruminansia
View/ Open
Date
2002Author
Muhtarudin
Sutardi, Toha
Toharmat, Toto
Erwanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluai penggunaan amoniasi urea pada rumput
gajah, hidrolisat bulu ayam sebagai sumber asam amino bersulfur, daun singkong sebagai
asam amino bercabang, dan penggunaan campuran lisin-Zn-minyak lemuru sebagai
modulator pencernaan rumen dan pascarumen. Penelitian dilakukan dua tahap dengan
Iima perlakuan ransum yang dicobakan, sebagai berikut: A= 40% rumput gajah (RG)+
60% konsentrat (K), B = 40% amoniasi urea RG + 60% K, C = B + 3% hidrolisat bulu
ayam, D = C + 15% daun singkong, dan .E = D + 1.06% campuran lisin-Zn-minyak
lemuru. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok pada 20 ekor
kambing Peranakan Etawah dengan bobot hidup berkisar antara 13 sampai 29 kg.
Percobaan kedua mengunakan rancangan bujur sangkar latin 5 x 5 pada sapi perah
laktasi.
Amoniasi urea rumput gajah dan hidrolisat bulu ayam menurunkan konsumsi
bahan kering ransum pada kambing Peranakan Etawah, namun pengaruhnya pada sapi
perah tidak berbeda nyata. Hidrolisat bulu ayam meningkatkan (P<0.05) kecernaan
bahan organik (71.69 vs 74.35 %) dan produksi susu sapi perah laktasi (12.36 vs 13.47
kg/hari). Daun singkong meningkatkan konsumsi bahan kering ransum (329 vs 402
g/hari), retensi N (7.71 vs 9.30 g/hari) dan rata-rata pertambahan bobo hidup harian
kambing Peranakan Etawah (68.45 vs 89.29 g/hari). Campuran lisin-Zn-minyak lemuru
berkecenderungan meningkatkan rata-rata pertambahan bobot hidup, menurunkan kadar
lemak tubuh, dan kadar kolesterol serum darah pada kambing Peranakan Etawah, serta
meningkatkan produksi, kandungan lemak, dan beberapa asam lemak rantai panjang
pada sapi perah laktasi. Berdasarkan pertimbangan parameter metabolit dan penampilan
produksi, ransum E merupakan ransum yang terbaik. The objectives of this study were to evaluate the efficacy of urea-ammoniation of
elephant grass, the use of hydrolysed poultry feather as the source of S-containing amino
acids, the use of cassava leaves as the source of branched-chain amino acids, and mixture
of lysine-Zn-lemuru fish oil as a modulator for ruminal and postruminal digestion. The
study consisted of two trials with five dietary treatments, i. e. A = 40% elephant grass
(EG) + 60% concentrate mix (CM), B = 40% urea-ammoniated EG + 60% CM, C = B +
3% hydrolysed poultry feather (HPF), D = C + 15% cassava leaves, and E = D + 1.06%
mixture of lysine-Zn-lemuru fish oil. In trial 1, 20 Etawah grade goats of 13-20 kg live
weight were assigned in a randomized block design. In trial 2, the treatments and the
exprimental cows were assigned ini a 5x5 latin square design. Urea-ammoniation and
hydrolysed poultry feather decreased dry matter (DM) intake of goats but the effect of
inclusion of these component was not observed in lactating dairy cows. OM digestibility
(71.69 vs 74.35 %) and milk production of lactating dairy cows were significantly
improved (12.36 vs 13.47 kg day°1) by hydrolysed poultry feather (P< 0.05). Cassava
leaves increased DM intake (329 vs 402 g. day"1
), N retention (7.71 vs 9.30 g day"1
) and
average daily gain of goats (68.45 vs 89.29 g day°1). Mixture of lysine-Zn-lemuru fish
oil in Etawah grade goats tended to increase average daily gain, decrease body fat and
cholesterol serum. However, milk production, milk fat content, and some long chain fatty
acids were significantly affected by the mixture of lysine-Zn-lemuru fish oil inclusion in
the diet of lactacting dairy cows. Based on some metabolic parameters and production
performance, E diet was superior and it could be recommended for Etawah grade goats
and lactating dairy cows diet.
Collections
- DT - Animal Science [340]