Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Sudjana
dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.advisorMuhilal
dc.contributor.authorRiyadi, Hadi
dc.date.accessioned2023-06-14T06:30:47Z
dc.date.available2023-06-14T06:30:47Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119167
dc.description.abstractGangguan pertumbuhan pada anak usia 6-24 bulan yang terjadi di Indonesia diduga dipengaruhi oleh defisiensi zat gizi mikro, antara lain mikromineral Fe dan Zn Strategi perbaikan gizi pada anak usia 6-24 bulan melalui suplementasi mikromineral Fe-Zn secara bersamaan diharapkan dapat mengatasi masalah pertumbuhan (kurang gizi) di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh suplementasi Fe dan Zn secara mingguan dan harian terhadap pertumbuhan pada anak yang berusia 6-24 bulan. Penelitian ini dilakukan pada anak usia 6-24 bulan di Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dirancang sebagai percobaan acak buta-ganda (double-blind, randomized, placebo-controlled trial) terhadap 173 sampel anak. Anak diberi perlakuan salah satu dari tiga kelompok perlakuan secara acak. Tiga kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberi sirup berisi 15 mg Fe dan 15 mg Zn yang diberikan secara harian, kelompok yang diberi sirup berisi 30 mg Fe dan 30 mg Zn yang diberikan secara mingguan, dan kelompok kontrol yang diberi larutan plasebo Data yang yang tidak mengandung Zn dan Fe. Suplementasi berlangsung selama 5 bulan Sebelum diberi suplementasi, semua anak diberi obat cacing dikumpulkan sebelum dan sesudah perlakuan adalah antropometri, kadar Zn serum, dan Hb darah, serta feses. Disamping itu juga dikumpulkan data sosial-ekonomi keluarga, dan konsumsi makanan. Data ditabulasi dan dianalisis secara statistik dengan sidik peragam dan uji beda nyata terkecil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi merupakan masalah yang sangat serius pada anak baduta. Hal ini tampak dari tingginya prevalensi underweight (39,2%), stunting (28,4%), dan wasting (16,6%). Prevalensi defisiensi zat gizi mikro sangat tinggi pada anak baduta, yang ditunjukkan dengan prevalensi anemia 49,7 persen dan prevalensi defisiensi seng 20,1 persen. Anak baduta yang menderita anemia memiliki resiko defisiensi seng 2,5 kali (95% CI, 1,1-5,4) lebih besar dibandingkan dengan anak yang tidak anemia. Tingginya permasalahan gizi pada anak baduta ini merupakan indikasi adanya masalah defisiensi multigizi (the existence of concurrent nutritional deficiencies) pada anak baduta. Suplementasi Fe-Zn secara harian dan mingguan cenderung meningkatkan kadar hemoglobin darah, tetapi tidak nyata perbedaannya dengan plasebo. Suplementasi Fe+Zn secara harian dan mingguan tidak nyata pengaruhnya terhadap kadar Zn serum dibandingkan dengan plasebo. Suplementasi Fe+Zn secara harian dapat meningkatkan pertumbuhan, terutama berat badan (efek bersih 0,6 kg). Pada anak yang menderita anemia pengaruhnya lebih kuat, tidak saja terhadap pertambahan berat badan (efek bersih 0,9 kg), tetapi juga terhadap pertambahan tinggi badan (efek bersih 1,4 cm). Stiplementasi Fe+Zn harian cenderung mampu memperbaiki status gizi (Z-skor) berdasarkan indikator BB/U dan BB/PB, sedangkan suplementasi Fe+Zn mingguan tidak mampu menahan memburuknya Z-skor BB/U dan BB/PB. Dengan kata lain, suplementasi Fe+Zn harian dapat mencegah memburuknya gangguan pertumbuhan dengan semakin meningkatnya usia anak yang sering terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang. Manfaat efek suplementasi Fe+ Zn harian terhadap pertumbuhan berhubungan dengan keadaan stunting dan anemia. Suplementasi harian dapat mengurangi prevalensi underweight dan wasting. Efikasi suplementasi Fe+Zn harian dalam memperbaiki pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan suplementasi Fe+Zn mingguan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan bahwa untuk memperbaiki pertumbuhan, suplementasi Fe+Zn harian dengan dosis 15 mg Fe+ 15 mg Zn per hari ( rasio 1 : l) dapat diberikan kepada anak yang pada umumnya mempunyai status Zn tergolong normal dan menderita anemia serta berasal dari keluarga berstatus sosialekonomi relatif rendah.id
dc.description.abstractThe growth retardation in children aged 6-24 months which occurs in Indonesia may be influenced by both Fe and Zn deficiencies. Nutritional improvement strategy through simultaneous Fe-Zn supplementation may reduce malnutrition problems in Indonesia. The present study aims to investigate the efficacy of weekly and daily Fe+Zn supplementation in increasing hemoglobin, zinc concentration, and growth. The study was carried out in Bogor, West Java. The study was a doubleblind, randomized, placebo-controlled trial in which 173 children aged 6-24 months were randomly assigned to receive 15 mg Fe+ 15 mg Zn daily, 30 mg Fe+ 30 mg Zn weekly, or placebo for 5 months. All subjects were previously dewormed before the intervention started. Blood samples, anthropometric measurements, and socialeconomic condition were collected at baseline and after 5 months of supplementation. Food consumption was only collected at baseline on half of the samples. The results showed that in the children aged 6-24 mo, malnutrition is still serious public health problem. Prevalences of underweight, stunted and wasted were 39.2%, 28.4% and 16.6%, respectively. In addition, micronutrient deficiencies were prevalent. Almost 50% of the children were anemic, and 20. 1 % of them were zinc deficient. The anemic children had a 2.5-fold greater risk of zinc deficient than did the non-anemic children. This could indicate the existence of concurrent nutritional deficiencies. At the end of the 5 mo supplementation period, the daily and weekly Fe+Zn supplementation tend to increase hemoglobin concentrations, but there were no significant differences compared with the placebo. The daily and weekly Fe+Zn supplementations were not significantly to affect serum zinc concentration. The body weight increment of the children who received the daily Fe+Zn supplementation was significantly higher (0.6 kg) than the placebo and weekly Fe+Zn supplementation group. In the anemic children, the daily Fe+Zn supplementation significantly increased the length (1.4 cm) and weight (0.9 kg) increment compared with the other groups. In the stunted children, the daily Fe+Zn supplementation also resulted in increased ponderal growth compared with the other groups. This suggests that the beneficial effect of daily Fe+Zn supplementation on growth is related to the degree of stunting, and of anemic status. In the daily Fe+Zn supplementation group, children growth was able to improve Z-scores for weight for age (the net effect= +0.3 SD) and weight for height (the net effect= +0.7 SD). The daily Fe+Zn supplementation was also effective in reducing the prevalence of underweight and wasting. The daily Fe+Zn supplementation is more efficacious than the weekly Fe+Zn supplementation in improving growth.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcinfantsid
dc.titlePengaruh suplementasi seng (Zn) dan besi (Fe) terhadap status anemia, status seng dan pertumbuhan anak usia 6-24 bulanid
dc.title.alternativeThe Effect of Iron and Zinc Supplementation on Anemia Status, Zn Status and Growth of Children Aged 6-24 Monthsid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordSupplementid
dc.subject.keywordZincid
dc.subject.keywordFerrumid
dc.subject.keywordAnemiaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record