Analisis Optimisasi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) Di Kawasan Terumbu Karang Kepulauan Guraici Kabupaten Halmahera Selatan
Abstract
Sumberdaya perikanan karang merupakan salah satu jenis perikanan yang dimanfaatkan dalam jumlah besar. Besarnya tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan karang disebabkan karena adanya permintaan pasar, baik lokal, nasional maupun internasional khususnya ikan karang hidup konsumsi. Permintaan yang terus meningkat peluang untuk meningkatkan upaya (effort) akan terus dilakukan. Kepulauan Guraici menyimpan berbagai permasalahan pemanfatan potensi sumberdaya ikan karang yang belum optimal, praktek penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) dan pemanfaatan terumbu karang sebagai bahan bangunan masih saja dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk, 1) Melakukan analisis optimisasi pemanfaatan sumberdaya ikan lencam, 2) Melakukan analisis optimisasi kawasan terumbu karang, 3) Melakukan analisis pengaruh upaya tangkap dan kondisi terumbu karang terhadap hasil tangkapan ikan lencam, 4) Merumuskan alternatif kebijakan pemanfaatan seumberdaya ikan lencam serta ekosistem terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi aktual rata-rata ikan lencam di perairan Kepulauan Guraici sebesar 251.07 ton dengan tingkat upaya (effort) mencapai 7,103.25 trip berada di bawah nilai produksi dan upaya optimal kondisi sole owner sebesar 7.454 trip/thn. Penurunan nilai rata-rata aktual maka dapat di katakan bahwa pemanfatan sumberdaya ikan Lencam belum mencapai pemanfaatan optimal sehingga nelayan belum memperoleh keuntungan maksimal. Nilai koefisien effort adalah sebesar 0,677, hal ini berarti bahwa setiap peningkatan upaya (effort) sebesar 1 %, akan meningkatkan produksi ikan sebesar 0,6 % kg ikan. Penambahan upaya tangkap (effort) yang diperbolehkan sebesar 3.51% atau effort 351 trip/thn. Pendapatan nelayan akan mengalami peningkatan jika kondisi terumbu karang dalam kondisi baik. Sebaliknya, pendapatan nelayan akan mengalami penurunan jika kondisi terumbu karang dalam keadaan rusak meskipun diikuti dengan peningkatan upaya. Peningkatan luasan tutupan KKTK berbanding lurus dengan peningkatan stok dan effort, namun berbanding terbalik dengan nilai rente pada rezim MEY. Implementasi kebijakan yang disarankan adalan rezim pengelolaan maximum economic yield (MEY). Penerapan fishing (user) fee untuk memaksimalkan rente ekonomi sekaligus melestarikan sumberdaya ikan. Penggunaan teknologi berwawasan lingkungan. Restorasi habitat/perbaikan ekosistem. Penetapan kawasan konservasi laut (KKL).
Collections
- MT - Economic and Management [2883]