Show simple item record

dc.contributor.advisorTrikoesoemaningtyas
dc.contributor.advisorArsyad, Darman M
dc.contributor.authorMustamu, Yohanis Amos
dc.date.accessioned2023-06-14T05:56:45Z
dc.date.available2023-06-14T05:56:45Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119133
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi kedelai terbesar di dunia. Produksi kedelai tahun 2007 sebesar 664.44 ribu ton biji kering dan tahun 2006, terjadi penurunan sebesar 83.17 ribu ton. Produksi 2006 sebesar 747.60 ribu ton biji kering dan terjadi penurunan sebesar 60.74 ribu ton. Penurunan produksi kedelai disebabkan karena adanya penurunan luas panen. Upaya mengatasi penurunan luas panen kedelai antara lain dengan menanam kedelai sebagai tanaman sela dengan tanaman lain seperti yang telah dilakukan di bawah tegakan karet. Kendala penanaman kedelai sebagai tanaman sela adalah intensitas cahaya rendah. Untuk itu perlu dikembangkan varietas kedelai toleran intensitas cahaya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaan karakter morfologi dan agronomi dari galur-galur hasil pengembangan Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor i pada keadaan intensitas cahaya rendah, memperoleh informasi tentang hubungan karakter morfologi dengan hasil, menduga parameter genetik karakter morfologi dan agronomi di bawah intensitas cahaya rendah, dan melakukan seleksi berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan September tahun 2007 di kebun percobaan Cikabayan IPB. Penelitian meliputi evaluasi 67 Galur F7 kedelai hasil pemuliaan Research Group on Crop Improvement (RGCI), Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB pada intensitas cahaya 50 % di bawah paranet dan 100 % terbuka. Seleksi terhadap galur-galur kedelai menggunakan marka morfologi yang terkait mekanisme adaptasi tanaman kedelai terhadap intensitas cahaya rendah. Analisis data dengan melakukan analisis ragam dengan menggunakan anova untuk rancangan Augmented Design, Perbandingan keragaan galur pada intensitas cahaya rendah dan intensitas cahaya penuh dilakukan dengan menggunakan uji t, pendugaan parameter genetik yaitu dengan partisi ragam (ragam fenotipe, ragam genetic), koefisien keragaman genetik (KKG) dan Heritabilitas dalam arti luas, koefisien korelasi dan sidik lintas, Seleksi galur-galur toleran intensitas cahaya rendah dengan metode seleksi langsung dan tidak langsung. Dalam penelitian ini akan dibandingkan efektifitas empat metode seleksi, yaitu: (a) Seleksi langsung pada kondisi intensitas cahaya rendah, (b) Seleksi tidak langsung, yaitu berdasarkan keragaan tanaman pada kondisi intensitas cahaya penuh, (c) Seleksi tidak langsung, yaitu berdasarkan indeks kehijauan daun, dan (d) Seleksi tidak langsung menggunakan indeks toleran. Intensitas seleksi yang digunakan untuk keempat metode seleksi adalah sebesar 13%, yaitu dipilih sembilan galur dari 67 galur yang digunakan....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcField cropsid
dc.subject.ddcSoyaid
dc.titlePendugaan Parameter Genetik dan Metode Seleksi Galur-galur Kedelai untuk Toleran Terhadap Intensitas Cahaya Rendahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordsoybeanid
dc.subject.keywordlow light intensityid
dc.subject.keywordheritabilityid
dc.subject.keywordselectionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record