Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrastuti H, Sri
dc.contributor.advisorNurhayati, Endang
dc.contributor.authorHaryadi, Dedek
dc.date.accessioned2023-06-14T05:55:40Z
dc.date.available2023-06-14T05:55:40Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119126
dc.description.abstractPenyakit daun keriting kuning cabai, yang disebabkan oleh geminivirus telah dilaporkan menyebabkan kerusakan yang sangat berat pada areal pertanaman cabai di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Usaha untuk mengelola penyakit yang disebabkan oleh geminivirus melibatkan pendekatan secara kultur teknis seperti rotasi tanaman, tanaman tumpang gilir, tanaman tahan, tanaman penghalang, dan dengan pendekatan secara kimiawi dan hayati untuk mengendalikan serangga vektor, Bemisia tabaci. Salah satu komponen penting di dalam pengendalian penyakit yang disebabkan oleh geminivirus adalah mendeteksi infeksi sedini mungkin. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan metodologi untuk mendeteksi infeksi geminivirus. Sasaran dari penelitian ini adalah menghasilkan antibodi poliklonal geminivirus dan menggunakannya di dalam teknik serologi untuk mendeteksi geminivirus. Pemumian geminivirus dilakukan dengan menggunakan gradien sesium sulfat (Cs2S04). Kualitas dari preparasi geminivirus mumi ditetapkan menggunakan spektrofotometer (A26of A2so). Preparasi geminivirus mumi ini kemudian digunakan untuk imunisasi pada kelinci untuk menghasilkan antibodi poliklonal geminivirus. Antibodi dipanen sepuluh hari setelah imunisasi terakhir. Dua metode serologi yaitu, gel double-diffasion test, dan modifikasi indirect-enzyme linked immunosorbent assay (I-ELISA) digunakan untuk menentukan titer antibodi. Reaksi positif masih diperoleh pada pengenceran sampai 1/4 dan 1/16384, menggunakan gel double-diffasion test, dan modifikasi I-ELISA, berturut-turut. Reaksi antibodi yang sama ditemukan antar isolat geminivirus dari berbagai lokasi yang berbeda (Bogor dan Segunung, Jawa Barat; Kaliurang dan Kulonprogo, Jogjakarta) dengan metode dot immunobinding assay (DIBA). Menggunakan metode I-ELISA, antobodi poliklonal geminivirus tidak menunjukkan reaksi silang terhadap Cucumber mosaic cucumovirus (CMV), Tobacco mosaic tobamovirus (TMV), dan Chili veinal mottle potyvirus (ChiVMV).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant diseasesid
dc.subject.ddcVirus diseasesid
dc.titleProduksi Antibodi Poliklonal Geminivirus, Penyebab Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai, dan Kajian Serologinya.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGeminivirusid
dc.subject.keywordpemurnianid
dc.subject.keywordantibodi poliklonalid
dc.subject.keywordgel double-diffusion testid
dc.subject.keywordI-ELISAid
dc.subject.keywordDIBAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record