Show simple item record

dc.contributor.advisorErfiani
dc.contributor.advisorSumertajaya, I Made
dc.contributor.authorHanif, Muhammad
dc.date.accessioned2023-06-14T05:53:41Z
dc.date.available2023-06-14T05:53:41Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119117
dc.description.abstractSebagai pusat counterparty terhadap seluruh transaksi yang terjadi di bursa berjangka, penting bagi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), disingkat KBI, menemukan metode perhitungan yang tepat untuk mencari suatu nilai yang diharapkan dapat menutupi pergerakan (volatilitas) harga harian maksimum yang mungkin terjadi selama satu hari perdagangan. Nilai marjin awal (initial margin) merupakan nilai yang diharapkan dapat menutupi pergerakan harga tersebut. Metode Value at Risk (VaR) dengan asumsi sebaran normal berdasarkan selang kepercayaan tertentu dan pada periode waktu tertentu, yang saat ini digunakan untuk mencari nilai marjin awal, tidak mampu menangkap nilai-nilai ekstrim yang terdapat pada bagian ekor sebaran perubahan harga (return). Selain itu, metode VaR sebaran normal hanya fokus pada pengamatan pusat atau dengan kata lain hanya fokus pada return yang berada di bawah kondisi market yang normal. Disebabkan data finansial yang umumnya tidak normal dan kelemahan metode VaR konvensional, maka diperlukan suatu kajian dengan menggunakan metode VaR yang tidak konvensional yang disebut metode extreme value theory (EVT). Penelitian ini menduga nilai VaR yang digunakan untuk mencari nilai marjin awal melalui dua metode teori nilai ekstrim yaitu Generalized Extreme Value Distribution (GEVD) dan Generalized Pareto Distribution (GPD). Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data harga penutupan harian (daily closing price) periode 2 Januari 1990 sampai dengan 31 Desember 2009. Kriteria pemilihan kontrak komoditi yang menjadi objek penelitian adalah 5 (lima) kontrak dengan volume transaksi terbesar minimal selama 6 bulan sepanjang 2009. Lima kontrak yang memenuhi kriteria tersebut adalah Indeks Saham Hongkong (HANGSENG) atau disingkat HAS, Indeks Saham Jepang (NIKKEI) atau disingkat dengan NIK, Indeks Saham Korea (KOSPI) atau disingkat dengan KOS, GBP/USD (GBP) dan EUR/USD (EUR). Beberapa tahapan yang perlu dilakukan pada data harga penutupan harian (daily closing price) sebelum menerapkan kedua metode teori nilai ekstrim tersebut adalah pemilihan periode historis, perhitungan perubahan harga (return) dan eksplorasi data. Pergerakan harga pasar yang ekstrim, kejadian ’abnormal’, dan kondisi tertekan (distress) telah banyak terjadi sepanjang periode tahun 1990 sampai dengan 2009. Oleh karena itu, pemilihan periode tersebut diharapkan telah dapat mewakili seluruh pergerakan harga pasar ekstrim yang terjadi sejak berdirinya pasar yang terorganisir (bursa). Perubahan harga (return) dihitung melalui metode absolute price change. Tahapan eksplorasi data menghasilkan nilai skewness dan kurtosis yang tinggi atas kelima kontrak yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan penyimpangan dari normalitas. Uji normalitas dengan cara menggunakan uji Jarque-Bera juga mendukung informasi yang diperoleh dari nilai skewness dan kurtosis....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical modelid
dc.titlePenentuan Nilai Marjin Awal (Initial Margin) Kontrak Indeks Saham dan Foreign Cross Currency Berdasarkan Teori Nilai Ekstrimid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordvalue at riskid
dc.subject.keywordgeneralized extreme value distributionid
dc.subject.keywordgeneralized pareto distributionid
dc.subject.keywordinitial marginid
dc.subject.keywordbacktestingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record