Karakteristik Habitat dan Distribusi Surili Presbytis comata di Taman Nasional Gunung Ciremai
View/ Open
Date
2010Author
Supartono, Toto
Kartono, Agus Priyono
Rinaldi, Dones
Metadata
Show full item recordAbstract
Surili Presbytis comata merupakan primata yang hanya tersebar di Pulau
Jawa bagian barat (Kool 1992). Surili oleh IUCN dikategorikan sebagai spesies
terancam punah, oleh CITES dimasukan ke dalam Appendiks II, dan oleh
Pemerintah RI dilindungi melalui SK Mentan No.247/Kpts/Um/1979 dan UU
No.5 Tahun 1990. Gangguan manusia terhadap habitat merupakan ancaman
utama bagi populasi surili (Gurmaya & Supriatna 1994). Total populasi surili
yang tersisa sekitar 4.000-6.000 individu (Supriatna & Wahyono 2000).
Penelitian tentang surili masih sedikit sehingga informasi yang tersedia pun
masih terbatas (Ruhiyat 1983, Supriatna & Wahyono 2000). Salah satu lokasi
penyebaran surili adalah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). TNGC saat
ini masih mengalami permasalahan seperti penggarapan lahan, kebakaran hutan,
dan pencurian kayu. Selain itu, kendala pelestarian surili di TNGC juga berupa
belum cukupnya data terkait surili. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi tipe dan karakteristik habitat, mengidentifikasi distribusi dan
ukuran kelompok, dan mengidentifikasi hubungan komponen habitat dengan
ukuran kelompok surili.
Penelitian meliputi Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah
Kuningan dan SPTN Wilayah Majalengka, dan dimulai dari 21 Desember 2009
sampai 13 Maret 2010. Peralatan yang digunakan antara lain teropong, pita ukur,
altimeter, kamera, dan GPS receiver merk Garmin. Data yang dikumpulkan
berupa data habitat dan data populasi surili. Data habitat dikumpulkan melalui
metode petak ganda (Soerianegara & Indrawan 2005) dan pencatatan koordinat
serta ketinggian lokasi penelitian. Data populasi dan satwa lainnya dikumpulkan
menggunakan metode encountering count (Hassel-Finnegan et al. 2008).
Pengolahan data habitat dilakukan melalui penghitungan indeks nilai
penting (Soerianegara & Indrawan 2005), indeks keanekaragaman Shannon-
Wiener, indeks kesamaan Morisita (Ludwig & Reynolds 1988), dan indeks
penyebaran Morisita (Krebs 1989). Kelerengan lahan, jarak habitat terhadap
lahan garapan, dan ketinggian habitat dianalisis secara spasial dan kuantitatif.
Distribusi kelompok surili dianalisis secara spasial. Data ukuran kelompok surili
dianalisis berupa ukuran rata-rata dan kisarannya. Komponen habitat dominan
diidentifikasi menggunakan regresi linier berganda (Supranto 2004).
Hasil pengamatan menunjukkan, surili menempati tiga tipe habitat, yakni
hutan dataran rendah (3 blok), hutan subpegunungan (10 blok), dan hutan
pegunungan (13 blok). Surili tidak dijumpai pada hutan subalpin karena diduga
terkait kondisi suhu udara. Suhu udara dapat bertindak sebagai penentu
perkembangan mahluk hidup (MacKenzie et al 2001). Habitat utama surili adalah
hutan dataran rendah dan daerah pegunungan yang tidak terlalu tinggi
(Hoogerworf 1970) sehingga pada dasarnya sudah terbiasa pada habitat yang
suhunya relatif tinggi....dst
Collections
- MT - Forestry [1508]
