Show simple item record

dc.contributor.advisorMattjik, Ahmad Ansori
dc.contributor.advisorSumertajaya, I Made
dc.contributor.authorSa'diyah, Halimatus
dc.date.accessioned2023-06-14T05:38:42Z
dc.date.available2023-06-14T05:38:42Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119085
dc.description.abstractPercobaan multilokasi merupakan teknik percobaan yang penting dalam bidang pemuliaan tanaman untuk mengetahui interaksi genotipe dengan lingkungan. Percobaan ini melibatkan dua faktor utama yaitu genotipe tanaman dan kondisi lingkungan. Salah satu model yang sering digunakan untuk melakukan analisis terhadap interaksi genotipe  lingkungan (IGL) adalah analisis AMMI (Additive Main Effects and Multiplicative Interaction). Penguraian matriks interaksi menggunakan prosedur penguraian nilai singular (Singular Value Decomposition, disingkat SVD) dan penggunaan biplot merupakan kelebihan utama dari AMMI yang telah memberikan sumbangan besar bagi penelitian pemuliaan. Selain SVD, prosedur pada analisis faktor juga dapat digunakan untuk menguraikan suatu matriks menjadi bentuk multiplikatif antara loading faktor dan skor faktor. Sehingga, analisis faktor dapat digunakan untuk menguraikan interaksi dalam konteks percobaan multilokasi. Sementara itu, jika lingkungan yang dilibatkan dalam percobaan multilokasi merupakan sampel dari banyak lingkungan, maka pengaruh lingkungan dianggap sebagai pengaruh acak. Jika genotipe merupakan pengaruh tetap dan lingkungan acak, maka model linear yang dibentuk disebut model campuran. Prediksi dalam model campuran umumnya menggunakan metode prediksi takbias linier terbaik (Best Linear Unbiased Prediction, disingkat BLUP). Untuk mendapatkan penjelasan atas matriks interaksi yang bersifat acak, BLUP digabungkan dengan metode penguraian pengaruh interaksi. Karena itu, perlu dikaji metode yang lebih baik, juga perlu dikaji pengaruh penanganan model campuran terhadap model yang dihasilkan, jika dibandingkan dengan model tetap. Penelitian ini menggunakan dua macam data, yaitu data riil dan data simulasi. Data riil merupakan hasil percobaan lapang oleh konsorsium padi nasional yang melibatkan 14 genotipe dan 20 lingkungan. Data simulasi diperoleh dengan memilih 16 lingkungan dari 20 lingkungan secara acak tanpa pemulihan. Pemilihan lingkungan secara acak ini dilakukan untuk memperoleh set data dengan pengaruh lingkungan acak. Data riil diolah sebagai contoh penerapan, diolah menggunakan model tetap karena baik lingkungan maupun genotipe yang dilibatkan dalam percobaan lapang merupakan faktor tetap. Data simulasi dengan faktor lingkungan merupakan faktor acak dianalisis menggunakan model campuran dan model tetap, untuk melihat pengaruh penanganan model campuran dibandingkan model tetap.....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical modelsid
dc.titlePenanganan Model Campuran pada Percobaan Multilokasi Menggunakan BLUPid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMixed modelid
dc.subject.keywordBLUPid
dc.subject.keywordAMMIid
dc.subject.keywordSVDid
dc.subject.keywordfactor analysisid
dc.subject.keywordstabilityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record