Show simple item record

dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.authorVirnaristanti, Ika
dc.date.accessioned2023-06-13T16:00:49Z
dc.date.available2023-06-13T16:00:49Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119047
dc.description.abstractSelama periode 2004-2008, perekonomian di kawasan Asia mulai mengalami perkembangan yang pesat. Kondisi ini ditandai dengan pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dihampir semua negara di kawasan Asia. Pertumbuhan ekonomi ini memengaruhi perekonomian dunia. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan pada negara-negara berkembang, khususnya negara-negara di kawasan Asia. Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi global, mendorong munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Disamping berupaya mewujudkan integrasi ekonomi, negara-negara ASEAN juga menjalin kerjasama dengan negara China, Jepang dan Korea. Kerja sama ini dikenal dengan ASEAN+3. Terbukanya kerja sama perdagangan di ASEAN+3, menunjukkan semakin luasnya pasar antar negara ASEAN+3. Kondisi ini memberikan keuntungan sekaligus tantangan bagi setiap negara anggota. Bagi negara yang memiliki daya saing yang tinggi akan diuntungkan. Sementara, bagi negara yang berdaya saing rendah akan menjadi pasar bagi produk negara lain. Salah satu indikator daya saing dapat dilihat dari nilai tukar perdagangan (terms of trade) negara tersebut terhadap negara lainnya. Selama tahun 1995-2007 nilai tukar perdagangan Korea Selatan dan China cenderung naik. Peningkatan yang konsisten dialami Jepang dan Malaysia. Sementara itu, nilai tukar perdagangan Indonesia, Thailand, dan Philipina cenderung mengalami fluktuasi. Kinerja perdagangan di ASEAN+3 ditentukan oleh faktor-faktor yang merefleksikan keunggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan non teknologi. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kinerja perdagangan di negara-negara ASEAN+3, maka penelitian bertujuan : 1) Menganalisis pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menentukan nilai tukar perdagangan; 2) Menganalisis pengaruh makroekonomi terhadap nilai tukar perdagangan; dan 3) Mengkaji implikasi kebijakan perdagangan Indonesia berdasarkan hasil penelitian. Penelitian ini dibatasi pada studi di negara-negara ASEAN+3. Negara ASEAN yang diteliti adalah Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Singapura. Adapun 3 mitra dagang ASEAN diwakili oleh Jepang, Korea Selatan dan China. Adapun variabel yang digunakan dikelompokkan menjadi dua variabel, 1) ilmu pengetahuan dan teknologi, dan 2) makroekonomi. Variabel ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi: belanja teknologi informasi dan komunikasi, pengeluaran untuk riset dan pengembangan, banyaknya hak paten, dan banyaknya mahasiswa perguruan tinggi. Sedangkan, variabel makroekonomi terdiri atas: pertumbuhan ekonomi, penanaman modal asing, suku bunga riil, nilai tukar riil, dan kredit domestik untuk swasta........dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTradeid
dc.subject.ddcInternational tradeid
dc.titleAnalisis Pengaruh Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Makroekonomi terhadap Nilai Tukar Perdagangan ASEAN+3id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordterms of tradeid
dc.subject.keywordtechnologyid
dc.subject.keywordknowledgeid
dc.subject.keywordand panel dataid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record