Ekologi Pekarangan di Perkampungan Budaya Betawi Srengseng Sawah Jakarta Selatan
View/ Open
Date
2010Author
Sutjihati, Susi
Tjitrosoedirdjo, Sri Sudarmiyati
Walujo, Eko Baroto
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingginya angka urbanisasi dari tahun ke tahun, proyeksi tahun 2000 – 2025 khusus DKI Jakarta sebesar 80%, pesatnya laju pertumbuhan penduduk , terkonsentrasinya penduduk di daerah sentral perkotaan, adalah penyebab tergesernya etnis Betawi. Pekarangan adalah bagian dari salah satu jenis komunitas terrestrial (darat), seperti halnya hutan, padang rumput, padang pasir dll. Pekarangan juga merupakan lahan sekitar rumah yang memunyai batas-batas yang jelas, di dalamnya dapat diusahakan berbagai usaha tani seperti tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, penghijauan, tanaman bumbu atau rempah-rempah, tanaman hias dan lain-lain, serta biasanya dibarengi dengan pemeliharaan ternak atau ikan yang semuanya dapat memberikan makna dan manfaat bagi si pemiliknya.
Penelitian ini dilakukan melalui dua pendekatan yaitu : Pendekatan Emik dan Pendekatan Etik. Pendekatan emik dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang pengetahuan masyarakat, dalam hal mengelola dan memaknai pekarangan serta sumber daya hayati yang mendukungnya. Pendekatan etik dilakukan untuk menganalisis seluruh data emik berdasarkan kajian ilmu pengetahuan. Cara penentuan responden dilakukan berdasarkan pendekatan etik melalui purposive sampling. Data di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mentabulasi dan mengklasifikasikan data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif. Sedang analisis kuantitatif dilakukan untuk mencari nilai keanekaragaman, nilai keterdapatan, nilai kerapatan, nilai kesamaan jenis,dll.
Hasil inventarisasi kekayaan jenis yang dicatat tidak kurang dari 193 jenis, terdiri atas 155 marga dan 71 suku, diketahui bahwa RW. 06 dan 07 jumlah jenis yang tercatat lebih sedikit dibandingkan dengan RW 08 dan 09. Tercatat bahwa pekarangan di Perkampungan Budaya Betawi diciri oleh jenis-jenis tanaman dari suku Euphorbiaceae (9 marga dan 12 jenis), suku Myrtaceae (2 marga 10 jenis), selanjutnya suku Liliaceae (7 marga dan 7 jenis), kemudian suku Araceae (6 marga 7 jenis), suku Agavaceae (5 marga dan 7 jenis). Sedangkan jenis tanaman suku Flacourticaceae, Nyctaginaceae, masing-masing hanya diwakili oleh satu marga dan dua jenis, suku yang lain seperti suku Punicaceae, Balsaminaceae, Magnoliaceae, Malvaceae, Musaceae, Orchidaceae, Portulaceae, dll. diwakili oleh satu marga dan satu jenis saja....dst