Show simple item record

dc.contributor.advisorMansur, Irdika
dc.contributor.advisorWijayanto, Nurheni
dc.contributor.authorSurnayanti
dc.date.accessioned2023-06-13T15:48:16Z
dc.date.available2023-06-13T15:48:16Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119032
dc.description.abstractAgroforestry adalah sistem penggunaan lahan terpadu, yang memiliki fungsi sosial, ekonomi dan ekologi. Lahan agroforestry yang pada awalnya tanaman pertanian, pemilihan jenis tanaman sering kali menjadi kendala para petani penggarap lahan. Pohon jabon dan kayu afrika merupakan jenis kayu yang dapat diterapkan pada lahan agroforestry kopi karena merupakan jenis yang cepat tumbuh (fast growing), agar tanaman jabon dan kayu afrika dapat tumbuh lebih cepat melampaui tanaman kopi maka perlu dilakukan pemupukan. Pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk, mengkaji pertumbuhan awal tanaman jabon dan kayu afrika di antara tanaman kopi robusta, menguji respon pertumbuhan tanaman jabon dan kayu afrika terhadap pemupukan dan mendapatkan informasi biaya produksi kopi robusta, tanaman jabon dan kayu afrika dari aspek ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahapan yaitu yang pertama, produksi bibit jabon dan kayu afrika di rumah kaca dan melakukan penanaman jabon dan kayu afrika di kebun kopi robusta. Penelitian tahap pertama dilakukan di Laboratorium Silvikultur dan Rumah kaca Fakultas Kahutanan IPB, sedangkan untuk tahap kedua yaitu penanaman di lapangan dilakukan di kebun kopi robusta milik warga Desa Luas, Kecamatan Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dengan menggunakan pola agroforestry. Perlakuan yang diberikan adalah dengan pemberian pupuk pada tanaman jabon dan kayu afrika. Pupuk yang digunakan adalah NPK 125 g, kulit kopi robusta 200 g + NPK 125 g dan kulit kopi robusta 200 g. Setiap jenis tanaman terdiri dari 4 perlakuan, 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 unit tanaman. sehingga setiap percobaan terdapat 48 unit tanaman sehingga untuk dua jenis tanaman sebanyak 96 unit tanaman. Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa produksi bibit jabon dengan mengunakan media pasir memberian hasil yang terbaik yaitu 0.40% dan laju kecambah 18 hari. Produksi bibit kayu afrika mengunakan media pasir dan memiliki daya kecambah 70%, laju perkecambahan 30 hari dan jumlah berat per kg 948 biji. Hasil penanaman di lapangan menunjukkan bahwa pemberian pupuk tidak berpengaruh terhadap persen hidup tanaman jabon dan kayu afrika, sedangkan pemberian pupuk berpengaruh terhadap tinggi dan diameter tanaman jabon dan kayu afrika. Berdasarkan uji lanjut Duncan terhadap pertambahan tinggi tanaman jabon dan kayu afrika terbaik ditunjukkan pada tanaman yang diberi perlakuan pupuk NPK 125 gr + kulit kopi 200 g yaitu 44.04 cm atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan kontrol sebesar 28.51%....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForestry plant ecologyid
dc.titlePertumbuhan Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) dan Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Lahan Agroforestry Kopi (Coffea robusta)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordagroforestryid
dc.subject.keywordCoffea robustaid
dc.subject.keywordAnthocephalus cadambaid
dc.subject.keywordMaesopsis eminiiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record