dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pola PIR-Trans sebagai langkah mengembangkan perekonomian rakyat di Kabupaten Kampar, secara khusus meneliti seberapa jauh peranan lembaga PIR-Trans telah memberikan dampaknya terhadap pembangunan wilayah terutama terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja di wilayah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, sehingga dapat diketahui sumbangannya dalam perekonomian di wilayah tersebut, melihat seberapa jauh pengembangan perkebunan dengan pola PIR-Trans ini dapat meningkatkan pendapatan petani peserta PIR dan masyarakat, serta mengkaji pengaruh keberadaan PIR-Trans terhadap indikator ekonomi pendapatan wilayah dan multiplier pendapatan, indikator penyerapan tenaga kerja dan multiplier tenaga kerja serta kebocoran wilayah untuk dapat melihat besarnya penerimaan atau pendapatan PIR- Trans yang diserap oleh wilayah diluar lokasi kebun. Dari hasil analisa, terlihat PIR-Trans telah memberikan dampak ekonomi yang positif baik terhadap petani peserta PIR yaitu mereka yang telah menerima pendapatan rata-rata per tahun Rp 5.521.512,-, di mana sumbangan hasil kebun kelapa sawit adalah sebesar Rp. 4.317.876,- (78,20 %) dari total penghasilan mereka. Sedangkan pendapatan rumah tangga dan bukan peserta PIR-Trans adalah rata-rata Rp 2.926.268 per tahun. Terhadap pertumbuhan wilayah, terlihat PIR-Trans PT. Rama Jaya Pramukti merupakan sektor basis, ini terlihat dan derajat spesialisasi lokal antara 15,00 (untuk harga berlaku) atau 6,23 (untuk harga konstan). Dan analisa indikator tenaga kerja diperoleh angka 0,2660, berarti sektor PIR ini termasuk non basis. Hal ini menunjukkan bahwa PIR ini belum mampu memberikan kontribusi tenaga kerja yang memadai terhadap PDRB, sehingga kurang mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah. Dampak pertumbuhan PIR ini terhadap pertumbuhan daerah pada tahun 2001 yaitu untuk jangka pendek sebesar 2,05 dan jangka panjang 2,53 Implikasinya, untuk setiap pendapatan PIR-Trans RP. 1,- untuk jangka pendek akan menaikkan pendapatan wilayah sebesar Rp. 2,05,- dan jangka panjang sebesar Rp. 2,53,-, sedangkan untuk tenaga kerja diperoleh nilai pengganda 4,48 artinya setiap proyek PIR-Trans menyerap tenaga kerja 1 orang akan memberikan peluang kepada 4,48 orang untuk sektor lain. Dari analisa kebocoran wilayah yang terjadi pada PIR- Trans PT. Rama Jaya Pramukti dapat dilihat dan pengeluaran barang modal dan masyarakat plasma sebesar Rp. 6,77 milyar. Namun jika dilihat melalui pendapatan ataupun pengeluaran perusahaan sebesar RP. 20,027 milyar yang disebabkan oleh pengeluaran konsumsi bahan makanan dan bahan lainnya yang tidak dihasilkan. | id |