Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.advisorGonarsyah, Isang
dc.contributor.advisorSinaga, Rudolf S
dc.contributor.authorSyafa'at, Nizwar
dc.date.accessioned2023-06-12T06:58:16Z
dc.date.available2023-06-12T06:58:16Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118896
dc.description.abstractSelama masa Orde Baru lalu, kebijaksanaan makro ekonomi Indonesia bias ke arah pengembangan sektor manufaktur. Kebijaksanaan makro ekonomi yang mendukung sektor pertanian hanyalah untuk pengembangan sektor pangan khususnya beras dan kebijaksanaan itupun untuk mendukung keberhasilan pengembangan sektor manufaktur dengan memberikan kondisi tingkat upah buruh yang murah melalui pengendalian harga beras (wage goods). Dengan demikian, selama periode penerapan strategi ELI, sektor pertanian mensubsidi sektor manufaktur. ELI yang mengandalkan pada permintaan ekspor dengan modal asing (external capital induced - export led) ternyata tidak mampu mengatasi permasalahan struktural ekonomi nasional yaitu kesenjangan produktivitas sektor pertanian dan non pertanian; dan juga belum mampu mengatasi masalah defisit neraca perdagangan (balance of trade) serta rentan terhadap gejolak ekonomi eksternal seperti perubahan nilai kurs. Dengan demikian, strategi ELI ternyata menciptakan struktur perekonomian nasional yang rapuh. Selama masa krisis ekonomi ini, sektor pertanian ternyata mampu menjadi penyelamat pengangguran akibat dampak krisis ekonomi dengan menyediakan lebih banyak kesempatan kerja. Oleh karena itu mestilah dilakukan reorientasi strategi pembangunan ekonomi nasional dari external capital induced - export led (external market oriented) ke domestic base development yang mengandalkan pada sumberdaya domestik dan pasar domestik. Wil ayah pedesaan dengan struktur ekonomi pertanian yang berbasis pada sumberdaya domestik dan disana bermukim 60 persen penduduk merupakan pasar domestik yang potensial. Peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan menjadi penting untuk membangkitkan permintaan pasar domestik. Untuk itu, maka strategi pembangunan nasional dengan pendekatan domestic base development harus berorientasi pada pembangunan pertanian. Dengan kata lain strategi pembangunan ekonomi pasca krisis haruslah berorientasi pada Agriculturtal Demand Led (ADU). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi pembangunan ekonomi dengan pendekatan ELI (&port Led Industrialization) dalam memperbaiki kinerja perekonomian nasional dan mengkaji peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional melalui analisis komparasi kemampuan strategi pembangunan ekonomi dengan pendekatan ELI dan ADU (Agricultural Demand Led Industrialization) dengan menggunakan empat indikator yaitu: (a) struktur output dan nilai tambah; (b) struktur kesempatan kerja dan produktivitas; (c) struktur komponen input-impor; dan (d) struktur neraca perdagangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEconomic developmentid
dc.titleKajian peran pertanian dalam strategi pembangunan ekonomi nasional: analisis simulasi kebijaksanaan dengan pendekatan imbas investasi (induced investment)id
dc.title.alternativeAssessment on Agricultural Role in the National Economic Development Strategy: Policy Analysis Simulation with Induced Invesmentnid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordAgricultural roleid
dc.subject.keywordMacroeconomic policyid
dc.subject.keywordInduced investmentid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record