Show simple item record

dc.contributor.advisorTonny, Fredian
dc.contributor.advisorNuryana, Mu’man
dc.contributor.authorAprinova, Chandra
dc.date.accessioned2023-06-12T06:49:56Z
dc.date.available2023-06-12T06:49:56Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118864
dc.description.abstractKemiskinan di Desa Mambalan ditandai oleh penguasaan lahan yang tidak seimbang, pekerjaan yang tidak tetap, upah yang rendah, rasio beban tanggungan yang besar, keterbatasan pengetahuan dan informasi, serta keterbatasan akses terhadap fasilitas dan pelayanan publik. Dengan kondisi ya ng dimiliki ini mengakibatkan mereka terasing dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik (pemerintahan). Dalam kehidupan sosial mereka jarang terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Dalam kehidupan politik (pemerintahan) mereka jarang dilibatkan dalam pe ngambilan keputusan politik dan pembangunan, sehingga mereka memiliki akses yang lemah terhadap sumber-sumber ekonomi dan pembangunan. Sehubungan dengan itu, diperlukan upaya pemberdayaan agar mereka mampu berpartisipasi dalam pembangunan, lebih jauh lagi menjadi komunitas yang mandiri. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan strategi studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan berperanserta, dan kajian dokumen. Perancangan program menggunakan metode PRA dengan menggunakan teknik diskusi kelompok, dengan tahapan kajian: penyajian seluruh informasi, pengorganisasian masalah, pembahasan alternatif-alternatif kegiatan, pemilihan kegiatan dan pengisian bagan rencana kegiatan. Metode pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil kajian dapat diketahui bahwa kemiskinan di Desa Mambalan disebabkan oleh akses pembangunan yang kurang, keterampilan yang kurang, pengangguran, dan tidak ada aset (modal usaha). Berdasarkan hasil pleno dengan komunitas miskin dengan mengundang tokoh masyarakat, ketua RT, kepala dusun dan kepala desa, maka dibentuklah lembaga swadaya lokal dengan nama: Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Mambalan. Melalui lembaga ini dirancang bersama berbagai program kegiatan seperti: Program Pertemuan Rutin Warga, Program Penggalangan Dana Komunitas, Program Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Warga, serta Program Pembentukan Jaringan Kerja. Program-program kegiatan ini diharapkan bisa menjawab masalah-masalah dalam komunitas. Kesimpulan dari hasil kajian ini adalah: untuk bisa mandiri, komunitas harus berpartisipasi. Untuk bisa berpartisipasi komunitas harus diberdayakan melalui proses pemberdayaan. Untuk bisa diberdayakan, modal sosial dalam komunitas harus diperkuat terlebih dahulu. Modal sosial yang dimaksud disini adalah jaringan, norma -norma, kepercayan sosial, yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama komunitas bagi keuntungan bersama, yang dalam hal ini adalah LPPM.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSocial problemsid
dc.titlePemberdayaan Komunitas Miskin (Studi Kasus di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPoverty; Metode PRAid
dc.subject.keywordModal sosialid
dc.subject.keywordPembangunan sosialid
dc.subject.keywordEkonomi lokalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record