Perbandingan metode optimasi permukaan respon ganda untuk meminimumkan tingkat gerusan pada sungai lurus
View/ Open
Date
2010Author
Fadjryani
Sumertajaya, I Made
Kurnia, Anang
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Profil aliran Sungai Palu cenderung berubah-ubah. Akibat perubahan sifat aliran ini menyebabkan tebing sungai mengalami gerusan. Gerusan yang terjadi secara terus menerus dapat merugikan banyak pihak baik masyarakat yang berada di sekitar sungai tersebut maupun lingkungan sungai itu sendiri.
Dalam upaya mengurangi tingkat kedalaman gerusan, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah optimalisasi hasil gerusan melalui pemasangan krib. Namun demikian, kondisi sungai tertentu akan berpengaruh besar terhadap pemasangan krib dengan posisi yang berbeda. Sehingga pemasangan tersebut disesuaikan dengan debit air dan tinggi permukaan air yang ada.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil percobaan pemasangan krib yang dilaksanakan tahun 2006. Penelitian dilakukan oleh penulis bersama Tim Dosen Hidrolika Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako Palu. Dalam penelitian ini digunakan rancangan percobaan faktorial 33. dengan tiga faktor yang dicobakan yaitu sudut krib. debit rencana dan tinggi aliran. Masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf Pemilihan ketiga faktor tersebut didasarkan pada hasil penelitian Nugroho (2005). Perlakuan disusun berdasarkan semua kemungkinan kombinasi faktor dari tiga taraf.
Penentuan batas nilai spesifikasi respon diperlukan sebagai syarat dalam menentukan titik optimum Pada karakteristik gerusan spesifikasi respon kedalaman gerusan bertujuan untuk meminimalkan respon dimana nilai batas atas dan nilai target didasarkan pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2005. Pada volume gerusan, spesifikasi respon bertujuan untuk mencapai nilai target, dimana nilai target ditentukan dari nilai tengah antara kedua batas yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Pendekatan analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permukaan respon (response surface). Metode ini bertujuan untuk mengetahui titik optimum dalam hubungannya antara pemasangan krib dengan karakteristik gerusan yang terjadi. Hasil analisa respon tunggal dengan metode permukaan respon menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan yang menghasilkan respon kedalaman gerusan optimal adalah sudut krib -18.316°, debit rencana 8.931 It/dt. tinggi aliran 5,615 cm sedangkan kombinasi perlakuan yang volume gerusan optimal masing-masing adalah sudut krib 66.192°, debit rencana 13,472 It/dt. tinggi aliran 5,9 cm. Dengan kombinasi ini diperoleh respon optimal kedalaman gerusan sebesar 8,482 cm dan volume gerusan sebesar 8,195 cm³. Kombinasi perlakuan yang diperoleh dari metode ini umumnya memiliki titik stasioner yang berada jauh di luar daerah percobaan. Hal ini bisa dilihat dari nilai sudut krib yang melewati batas minimum dan nilai debit rencana yang melampaui batas maksimum....dst