View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Studi interkasi kondisi ekologis dengan produktivitas dan kandungan bahan bioaktif buah tumbuhan obat kapulaga (amomum compactum soland.) di kabupaten banyumas

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (2.802Mb)
      Date
      2006
      Author
      Abisena, Unggul
      Darusman, Latifah K
      Siswoyo;
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kapulaga (A. compactum) sudah dibudidayakan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Banyumas; namun produktivitas dan kandungan bahan bioaktif buah kapulaga yang dihasilkannya belum dapat diketahui. Dalam rangka pengembangan kapulaga, baik pada setiap kecamatan maupun sekolah-sekolah di Kabupaten Banyumas, maka penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui interaksi kondisi ekologis dengan produktivitas dan kandungan bahan bioaktif buah kapulaga dan (2) Menganalisis kesesuaian lahan setiap kecamatan sebagai lokasi budidaya tumbuhan obat. Metode penelitian secara garis besar terdiri dari 6 (enam) kegiatan utama, yaitu pengumpulan data sekunder, penentuan lokasi pengambilan sampel, pengukuran produktivitas buah kapulaga, pengambilan sampel buah dan tanah, analisis tanah, dan analisis kandungan bahan bioaktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas buah kapulaga basah di Kabupaten Banyumas berkisar antara 857-1.155 kg/ha/tahun dan kering berkisar antara 175,32-232,65 kg/ha/tahun, dengan kadar air buah berkisar antara 2,76-10,43%. Produktivitas buah kapulaga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan sifat kimia tanah (C-organik, C/N-rasio, magnesium, dan phospor). Bahan bioaktif yang ditemukan dalam buah kapulaga sebanyak 4 (empat) macam, yaitu minyak atsiri, flavonoid, saponin dan tanin. Jumlah kecamatan yang sesuai untuk pengembangan (budidaya) tumbuhan obat Kapulaga sebanyak 22 kecamatan, dengan rincian 13 kecamatan termasuk sesuai dan 9 kecamatan tergolong sangat sesuai; sedangkan 5 kecamatan tidak sesuai untuk pengembangan kapulaga. Dari hasil analisis kesesuaian terhadap 49 sekolah menunjukkan bahwa sebanyak 37 sekolah mempunyai tingkat kesesuaian sesuai, 7 sekolah sangat sesuai, dan 5 sekolah tidak sesuai untuk pengembangan budidaya tumbuhan obat kapulaga.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118768
      Collections
      • MT - Forestry [1508]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository