Show simple item record

dc.contributor.advisorMansur, Irdika
dc.contributor.advisorBudi R, Sri Wilarso
dc.contributor.authorAlimuddin, La Ode
dc.date.accessioned2023-06-11T14:03:06Z
dc.date.available2023-06-11T14:03:06Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118760
dc.description.abstractCendawan mikoriza arbuskula (CMA) tidak hanya berperan penting dalam memperbaiki penyerapan unsur hara tanaman, tetapi juga mampu memodifikasi arsitektur perakaran melalui stimulasi sintesis de novo akar-akar adventif pada pembiakan melalui stek. Aktivitas perangsangan produksi akar oleh CMA sama dengan peran zat perangsang akar sintetis seperti IBA. Waktu munculnya akar stek berbeda menurut jenis tanaman dan umur bahan stek. Demikian pula waktu perkecambahan spora atau pertumbuhan hifa CMA, sehingga perlu mencari waktu inokulasi CMA yang tepat di bak penyetekan agar efektivitas inokulasi lebih tinggi. Pengujian lebih lanjut terhadap pertumbuhan bibit di polybag harus dilakukan untuk mengetahui perlu atau tidaknya penambahan inokulum CMA. Dalam penelitian ini dilakukan dua percobaan yaitu pada percobaan I diuji beberapa teknik inokulasi CMA yaitu inokulasi bersamaan penanaman stek, I minggu setelah tanam (MSn, dan 2 MST baik dikombinasi dengan atau tanpa perlakuan IBA pada stek pucuk satu mata tunas tanaman jati Muna. Pada percobaan II diuji pengaruh inokulasi ulang CMA di polybag pada bibit hasil pembiakan stek pucuk dari percobaan I. Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan digunakan sebagai rancangan lingkungan pada masing-masing percobaan ini. Pengaruh beda perlakuan diuji dengan DMRT dan korelasi pada tarafkepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi 2 MST merupakan waktu inokulasi CMA ( Glomus etunicatum) yang tepat di bak penyetekan. Pengaruhnya akan lebih baik apabila dipadukan dengan pemberian IBA 200 ppm, yaitu meningkatnya persentase kolonisasi CMA dan inisiasi akar adventif stek pucuk jati Muna. Perbedaan diantara perlakuan tidak signifikan terhadap persentase stek hidup dan stek berakar yaitu masing-masing 98-100% dan 95-100%. Pengaruh inokulasi CMA baik dengan maupun tanpa IBA mampu meningkatkan produksi akar adventif dan merubah pola sistem perakaran serta meningkatkan pertumbuhan dan mutu bibit jati Muna. Inokulasi cukup dilakukan sekali yaitu pada saat di bak penyetekan. Inokulasi ulang CMA pada saat pemindahan bibit di polybag memberikan pengaruh yang sama dengun tanpa inokulasi ulang. Selanjutnya, peningkatan berat kering bibit berkorelasi kuat secara positif dengan tinggi bibit (r = 0,632**), berkorelasi cukup kuat dengan persentase koloni akar (r = 0,553**), berkorelasi cukup kuat dengan total panjang akar (r = 0,421 **), dan berkorelasi lemah dan signifikan dengan jumlah total akar (r = 390*). Sedangkan terhadap jumlah daun berkorelasi sangat lemah dan tidak signifikan (r =O, 121).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcRegenariton Treesid
dc.titlePeranan Cendawan Mikoriza Arbuskula Dalam Perbanyakan Jati Muna (Tectona grandis Linn.f) Melalui Stek Pucukid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJati Munaid
dc.subject.keywordStek Pucukid
dc.subject.keywordCMAid
dc.subject.keyword]BAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record