| dc.description.abstract | Biosorpsi dikenal sebagai passive uptake yaitu pengikatan ion logam pada permukaan dinding sel biomassa melalui interaksi fisika-kimia. Proses biosorpsi dapat terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat dengan afinitas yang tinggi sehingga mudah terikat pada biosorben.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan potensi serbuk daun lidah mertua(Sansevieria) sebagai biosorben dalam menjerap logam berat Pb(II), menentukan kapasitas biosorpsi Pb(II) dan kemampuan penjerapan logam berat Pb pada kerang menggunakan serbuk daun lidah mertua serta mempelajari model kinetika dan termodinamika adsorpsinya.
Lidah mertua atau Sansevieria trifasciata Prain diduga dapat digunakan sebagai biosorben yang berpotensi dalam menjerap logam berat seperti Pb(II). Biosorpsi Pb(II) pada serbuk daun Sansevieria dioptimasi dengan metode response surface box behken dengan variasi massa sansevieria, pH larutan, waktu kontak, dan suhu.
Hasil optimasi Pb(II) pada konsentrasi 20 mg/L menunjukkan kapasitas biosorpsi melebihi 0.725 mg/g pada rentang pH 3-7, waktu > 100 menit, dan bobot daun Sansevieria 1.3-1.7 g. Berdasarkan data tersebut dan untuk diaplikasikan pada produk perikanan dipilih kondisi waktu kontak 240 menit, pH 7 dan bobot 1.5 g.
Kesetimbangan biosorpsi dan kinetika adsorpsi mengikuti model isoterm Freundlich dan kinetika adsorpsi orde dua dengan nilai Ea 29.593 Kj/mol. Nilai negatif pada energi bebas Gibbs (ΔGo), entalpi (ΔH) dan entropi (ΔS) pada adsorpsi Pb(II) oleh daun sansevieria menunjukkan proses terjadi secara spontan pada suhu rendah dan tidak spontan pada suhu tinggi.
Karakterisasi biosorben daun Sansevieria dengan Scanning Electron Microscope (SEM EDX) menunjukkan Pb telah terjerap pada daun sebesar 9.06 % (berdasar % unsur) dalam larutan Pb(II) dan 1.74 % dalam serbuk daun Sansevieria yang telah berinteraksi dengan kerang hijau. Mikrograf daun Sansevieria memperlihatkan struktur yang pada beberapa berpori dengan ukuran yang tidak seragam. Spektrum FTIR daun sansevieria setelah dicampurkan dengan larutan Pb(II) memperlihatkan puncak pada daerah 2130 cm-1 menunjukkan adanya interaksi dengan gugus karbonil dan perubahan intensitas puncak pada bilangan gelombang 1426–1247 cm-1 yang menunjukkan adanya interaksi Pb(II) dengan ion karboksilat (COO-). | id |
