Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhendang, Endang
dc.contributor.advisorRusolono, Teddy
dc.contributor.authorKustoyo, Joko Baroto Ari Budi
dc.date.accessioned2023-06-09T04:15:23Z
dc.date.available2023-06-09T04:15:23Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118711
dc.description.abstractDi alam, hutan tumbuh pada tempat yang berbeda, oleh karena itu metode pengaturan hasil yang merupakan bagian dari pengelolaan hutan yang selama ini telah diterima secara universal harus dikoreksi dan disesuaikan dengan nilai-nilai dan keadaan lingkungan lokal, sehingga diperoleh metode pengaturan hasil yang lebih sesuai dengan kondisi lokal. Kerangka konseptual dari penelitian ini mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Suhendang (1999), tentang pengelolaan hutan yang bersifat adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rumusan mengenai pemilihan metode pengaturan hasil yang paling sesuai berdasarkan karakteristik spesifik lokasi yang memuat kriteria, indikator dan mekanisme serta untuk mengetahui prioritas metode pengaturan hasil yang dipergunakan pada suatu tingkat kesatuan pengelolaan butan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini untuk aspek Manajemen, Produksi, Sosial dan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Aspek Manajemen: 1) Kemudahan; 2) Ketelitian terdiri dari Selisih kumulatif jangka waktu penebangan dengan daur dan banyaknya pengujian jangka waktu penebangan; 3) Jumlah SDM yang menguasai metode pengaturan hasil. b. Aspek Produksi 1) Hasil Kayu; 2) Ketepatan Umur Penebangan dengan Daur Teknis; 3) Rasio Etat dan Realisasi Tebangan. c. Aspek Sosial: 1) Kebutuhan Tenaga Kerja dan 2) Penyerapan Tenaga Kerja. d. Aspek Lingkungan: 1) Kecepatan Pembentukan Hutan Normal; 2) Konservasi terdiri dari Erosi Potensial dan Perubahan Aliran Air. Penelitian dilakukan pada tingkat kesatuan pengelolan hutan pada wilayah kerja Perum Perhutani, yaitu: KPH Pasuruan dan KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur serta KPH Sukabumi Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Untuk pertimbangan kebijakan pada setiap lokasi penelitian diperoleh dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap pemanfaatan hutan, yaitu: Perencana, Pengelola Hutan, Pemerintah Daerah dan Masyarakat sekitar hutan.. Analisis data menggunakan alat bantu komputer dan perangkat lunak Expert Choice for Windows, salah satu kelebihan dari metode ini adalah bersifat holistik. Berdasar hasil perhitungan pada penelitian ini menunjukkan bahwa prioritas metode pengaturan hasil berbeda-beda untuk setiap kesatuan pengelolaan hutan, ditentukan. oleh faktor ekologi, sosial budaya masyarakat, ekonomi dan kondisi biofisik hutan serta teknik manajemen.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.titlePenggunaan teknik kriteria ganda dalam pemilihan metode pengaturan hasil pada tingkat kesatuan pengelolaan hutan: studi kasus pada tiga kesatuan pemangkuan hutan Perum Perhutaniid
dc.title.alternativeUseful of Multi Criteria Technique For Determining Forest Yield Regulations at Unit Management Levelid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordYield regulationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record