Show simple item record

dc.contributor.advisorMasy‟ud, Burhanuddin
dc.contributor.advisorThohari, Achmad Machmud
dc.contributor.authorHaristyaningrum, Dita
dc.date.accessioned2023-06-07T09:19:42Z
dc.date.available2023-06-07T09:19:42Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118649
dc.description.abstractUpaya konservasi terhadap owa jawa (Hylobates moloch) sangat perlu dilakukan. Salah satu lembaga konservasi di Indonesia yang khusus menangani owa jawa adalah Javan Gibbon Center (JGC). Salah satu tujuan dibentukknya JGC adalah pelepasliaran owa jawa ke alam. Kriteria terpenting dalam pelepasliaran owa jawa adalah owa telah memiliki pasangan yang tetap dan dapat melakukan kopulasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa owa jawa jantan kurang merespon perilaku kawin yang telah ditunjukkan oleh betina. Kondisi tersebut diduga karena kurangnya stimulan atau rangsang. Salah satu usaha yang dapat dicoba untuk meningkatkan rangsang adalah pemberian pakan afrodisiak seperti sanrego (Lunasia amara Blanco). Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi efek pemberian sanrego 300 mg terhadap peningkatan perilaku kawin owa jawa, membandingkan perilaku harian dan perilaku kawin owa jawa jantan saat pemberian dan setelah pemberian sanrego. Penelitian dilakukan di Javan Gibbon Center, Seksi Wilayah Konservasi V Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Waktu penelitian dilakukan pada akhir April hingga Agustus 2014. Pengamatan dilakukan pada 4 kandang pasangan owa jawa di JGC. Dosis yang diberikan pada objek pengamatan adalah 300 mg dalam bentuk serbuk. Pengamatan perilaku dilakukan dengan observasi langsung menggunakan metode focal animal sampling pada pukul 06.30-16.30 WIB. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil pengamatan, persentase aktivitas harian owa jawa pada saat diberikan dan tidak diberikan sanrego mengalami perubahan, namun perubahan yang terjadi belum signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sanrego dengan dosis 300 mg masih belum memberikan efek yang signifikan terhadap aktivitas harian owa. Sebelum pemberian sanrego owa jawa tidak melakukan aktivitas kawin/kopulasi (tidak teramati), sedangkan pada saat diberikan sanrego teramati 3 kali aktivitas kopulasi pada owa. Hal tersebut menunjukkan bahwa sanrego yang diberikan telah menstimulasi owa jantan untuk melakukan kopulasi. Setelah tidak diberikan lagi sanrego, aktivitas kawin kembali menurun, hal tersebut menunjukkan bahwa efek sanrego 300 mg terhadap perilaku kawin owa jawa masih bersifat sementara.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcZoologyid
dc.subject.ddcGibonid
dc.titleStimulasi Perilaku Kawin Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) Jantan menggunakan Sanrego (Lunasia amara Blanco).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordaphrodisiacid
dc.subject.keywordjavan gibbonid
dc.subject.keywordjavan gibbon centerid
dc.subject.keywordmating behaviorid
dc.subject.keywordsanregoid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record