dc.description.abstract | Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban.) merupakan salah satu
tanaman terna tahunan. Secara empiris tanaman ini mengandung senyawa
asiatikosida yang banyak digunakan sebagai bahan simplisia obat. Tanaman ini
dapat tumbuh liar pada berbagai tempat antara lain tegalan, padang rumput, tepi
parit, pekarangan, tempat-tempat terbuka. Kondisi ini mengakibatkan kualitas
yang dihasilkan dan kandungan bahan kimianya tidak terjamin dan sangat
bervariasi. Untuk menjamin produksi yang berkualitas dan memiliki kandungan
bahan kimia yang tinggi perlu dilakukan budidaya secara menyeluruh mulai dari
aspek pemilihan jenis aksesi, lingkungan, pemupukan dan proses pasca panen.
Aksesi CASI 016 dari Boyolali merupakan aksesi yang menghasilkan
produksi asiatikosida tertinggi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya, ketinggian
lebih dari 1000 m dari permukaan laut (dpl) dengan jenis tanah andosol
merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan pegagan dan meningkatnya
kandungan asiatikosida, pemupukan organik dan anorganik secara terpisah
menghasilkan bobot biomasa dan kandungan bahan aktif yang tinggi. Kombinasi
pupuk anorganik (NPK) dan pupuk kandang diharapkan dapat lebih meningkatkan
produksi biomasa dan produksi asiatikosida yang tinggi sehingga penelitian ini
perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N, P dan K,
pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan, produksi tanaman dan asiatikosida
dan pengaruh interaksi antara pemupukan N, P dan K serta kotoran sapi terhadap
produksi biomasa dan asiatikosida.
Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan, Gunung Putri Balai Tanaman obat
Aromatik (BALITTRO), Cipanas, Kabupaten Cianjur. Jenis tanah Andosol yang
berada pada ketinggian 1500 m dpl. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada
bulan Mei 2009 sampai dengan Januari 2010. Selanjutnya pengamatan
kandungan hara tanah, tanaman dan senyawa asiatikosida daun dilaksanakan di
Laboratorium Balittro, Cimanggu, Bogor. Penelitian menggunakan rancangan
acak kelompok faktorial 2 faktor. Faktor A pupuk N, P2O5, K2O dengan 5 taraf :
pupuk NPK 0,00 ; 0,25 ; 0,50 ; 0,75 and 1,00 dosis rekomendasi/ha (135 kg
N/ha, 60 kg P2O5/ha dan 132 kg K2O/ha) dan faktor B pupuk kandang sebanyak 2
taraf (0,00 dan 30,00 t pupuk kandang/ha), diulang 3 kali sehingga diperoleh 30
satuan unit percobaan. Tanaman pegagan dengan aksesi CASI 016 yang berasal
dari Boyolali ditanam setelah dilakukan penyemaian dalam polibag selama satu
bulan, kemudian dilakukan pemupukan sesuai dengan perlakuan. Pengamatan
dilakukan terhadap komponen pertumbuhan, produksi biomassa, kandungan hara
NPK, produksi asiatikosida dan analisis usaha budidaya tanaman pegagan.
Pengamatan dilakukan pada 6 tanaman induk yang dianggap seragam
pertumbuhannya dari tiap petak perlakuan. Pengamatan pertumbuhan meliputi
jumlah daun, jumlah sulur, tebal daun panjang sulur, dan indeks luas daun.
Pengamatan produksi biomassa terdiri dari bobot basah dan kering daun,.....dst | id |