Show simple item record

dc.contributor.advisorGhulamahdi, Munif
dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.advisorAdiwirman
dc.contributor.authorDahono
dc.date.accessioned2023-06-07T09:11:37Z
dc.date.available2023-06-07T09:11:37Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118627
dc.description.abstractTanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban.) merupakan salah satu tanaman terna tahunan. Secara empiris tanaman ini mengandung senyawa asiatikosida yang banyak digunakan sebagai bahan simplisia obat. Tanaman ini dapat tumbuh liar pada berbagai tempat antara lain tegalan, padang rumput, tepi parit, pekarangan, tempat-tempat terbuka. Kondisi ini mengakibatkan kualitas yang dihasilkan dan kandungan bahan kimianya tidak terjamin dan sangat bervariasi. Untuk menjamin produksi yang berkualitas dan memiliki kandungan bahan kimia yang tinggi perlu dilakukan budidaya secara menyeluruh mulai dari aspek pemilihan jenis aksesi, lingkungan, pemupukan dan proses pasca panen. Aksesi CASI 016 dari Boyolali merupakan aksesi yang menghasilkan produksi asiatikosida tertinggi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya, ketinggian lebih dari 1000 m dari permukaan laut (dpl) dengan jenis tanah andosol merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan pegagan dan meningkatnya kandungan asiatikosida, pemupukan organik dan anorganik secara terpisah menghasilkan bobot biomasa dan kandungan bahan aktif yang tinggi. Kombinasi pupuk anorganik (NPK) dan pupuk kandang diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi biomasa dan produksi asiatikosida yang tinggi sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N, P dan K, pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan, produksi tanaman dan asiatikosida dan pengaruh interaksi antara pemupukan N, P dan K serta kotoran sapi terhadap produksi biomasa dan asiatikosida. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan, Gunung Putri Balai Tanaman obat Aromatik (BALITTRO), Cipanas, Kabupaten Cianjur. Jenis tanah Andosol yang berada pada ketinggian 1500 m dpl. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei 2009 sampai dengan Januari 2010. Selanjutnya pengamatan kandungan hara tanah, tanaman dan senyawa asiatikosida daun dilaksanakan di Laboratorium Balittro, Cimanggu, Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor. Faktor A pupuk N, P2O5, K2O dengan 5 taraf : pupuk NPK 0,00 ; 0,25 ; 0,50 ; 0,75 and 1,00 dosis rekomendasi/ha (135 kg N/ha, 60 kg P2O5/ha dan 132 kg K2O/ha) dan faktor B pupuk kandang sebanyak 2 taraf (0,00 dan 30,00 t pupuk kandang/ha), diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 satuan unit percobaan. Tanaman pegagan dengan aksesi CASI 016 yang berasal dari Boyolali ditanam setelah dilakukan penyemaian dalam polibag selama satu bulan, kemudian dilakukan pemupukan sesuai dengan perlakuan. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan, produksi biomassa, kandungan hara NPK, produksi asiatikosida dan analisis usaha budidaya tanaman pegagan. Pengamatan dilakukan pada 6 tanaman induk yang dianggap seragam pertumbuhannya dari tiap petak perlakuan. Pengamatan pertumbuhan meliputi jumlah daun, jumlah sulur, tebal daun panjang sulur, dan indeks luas daun. Pengamatan produksi biomassa terdiri dari bobot basah dan kering daun,.....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcMedicinal plantsid
dc.subject.ddcContella asiatica Lid
dc.titlePertumbuhan dan Produksi Asiatikosida Tanaman Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Pada Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Di Dataran Tinggiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAsiaticosideid
dc.subject.keywordIndian Pennyworthid
dc.subject.keywordNPK fertilizerid
dc.subject.keywordCow manure and high altitudeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record