Show simple item record

dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.advisorKuntjoro
dc.contributor.authorBahasoan, Husen
dc.date.accessioned2023-06-07T09:08:22Z
dc.date.available2023-06-07T09:08:22Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118619
dc.description.abstractTidak berfungsinya beberapa jaringan irigasi menyebabkan berkurangnya luas tanam dan luas panen dan produksi padi yang dihasilkan di Kabupaten Buru. Untuk itu perlu adanya pengembangan berupa peningkatan jaringan tersier, operasi dan pemeliharaan sangat penting dilakukan untuk memfungsikan kembali jaringan irigasi yang rusak. Lahan sawah di Pulau Buru seluas 17 350 hektar sangat berpotensi menunjang produksi pangan nasional, saat ini lahan produksi 6 050 hektar ini disebabkan suplay air pada beberapa lahan tertentu tidak maksimal, sehingga tidak bisa melakukan penanaman secara maksimal terhadap lahan yang sudah tersedia Kendalanya masih tetap sama, yakni setiap musim tanam selalu kekurangan air, karena jaringan irigasi yang tidak maksimal, untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah dan juga menjadikan daerah ini sebagai swasembada pangan nasional yang harus dilakukan adalah intensifikasi terhadap sisa lahan yang tidak bisa diairi dengan melakukan perbaikan irigasi. Kegiatan pembangunan atau operasi dan pemeliharaan irigasi yang akan dilakukan sangat diperlukan untuk menentukan kelayakan bagi investasi yang telah ditanamkan, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk : mengidentifikasi pengaruh investasi irigasi terhadap produksi, perubahan pola tanam dan penyerapan tenaga kerja di wilayah proyek irigasi khususnya dan Kabupaten Buru umumnya, menganalisis kelayakan finansial dan ekonomi investasi pengembangan irigasi di Kabupaten Buru, mengidentifikasi pengaruh investasi pengembangan irigasi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Data cross section yang digunakan adalah data dari 60 orang petani yang dibagi menjadi petani dengan lahan irigasi sebanyak 30 orang petani dan 30 orang petani berlahan tadah hujan atau non irigasi. Fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil estimasi usahatani padi pada fungsi produksi dijumpai variabel benih, pupuk urea, pestisida dan dummy berpengaruh nyata terhadap produksi. Perubahan pola tanam dengan adanya proyek yang semula padi-berabera menjadi padi-padi-bera dengan intensitas tanam 200 persen. Penggunaan arena produksi yang lebih besar pada sawah irigasi dibandingkan dengan sawah non irigasi serta asset yang digunakan pada sawah irigasi jauh lebih besar dibandingkan dengan asset pada lahan non irigasi. Biaya usahatani yang dikeluarkan petani sawah irigasi jauh lebih besar dibandingkan dengan petani sawah tadah hujan atau non irigasi. Analisis kelayakan finansial dan ekonomi layak dilaksanakan karena pengembangan proyek irigasi ini menguntungkan baik dari segi finansial maupun ekonomi, Gross B/C > 1, NPV > 0 dan IRR > tingkat diskonto maka proyek pengembangan irigasi ini layak dilaksanakan. Analisis sensitivitas dengan simulasi perubahan harga output, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga benih mengakibatkan proyek pengembangan irigasi ini layak dilaksanakan dikarenakan kriteria kelayakan finansial dan ekonomi memenuhi syarat karena NPV > 0, IRR > tingkat diskonto dan Gross B/C > 1......dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRural engineeringid
dc.subject.ddcIrrigationid
dc.titleAnalisis investasi pengembangan irigasi waemeten di Kabuipaten Buru Malukuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordirrigationid
dc.subject.keywordinvestmentid
dc.subject.keywordfinancial and economic feasibility analysisid
dc.subject.keywordeconomic growthid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record