Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyu EK, Yudiwanti
dc.contributor.advisorWirnas, Desta
dc.contributor.advisorTondok, Efi Toding
dc.contributor.authorEkana'ul, Nita
dc.date.accessioned2023-06-06T08:57:25Z
dc.date.available2023-06-06T08:57:25Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118537
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah mempelajari keragaan galu galon putatif mutan kedelai dan stabilitas hasilnya pada berbagai lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampan dengan Jum 2013. Tempat penelitian vastu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta pada musim hujan dan musim kemarau. Maten genetik yang digunakan adalah adalah galu galur kedelia hasil mutasi varietas Argomulyo generasi M9 dan M10 dan 2 varietas pembanding (Argomulyo dan Tanggamus) Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mocangan kelompok lengkap terncak faktor tunggal dengan tiga ulangan pada masing-masing lingkungan Analisis data untuk pengojam keragaan kaakter agronomi menggunakan analisis ragam masing-masing lingkungan dan analisis ragam palpan Jika hasıl dan anahis ragam berbeda nyata maka dilakukan up lanjut mula tengah menggunakan t-Dunnett pada taraf 5%. Analisis data untuk pengujian stabilitas hasil menggunakan metode stabiltas menurut Fmlay Walkmson Eberhart Russell dan AMMI Hasil analisis rapam gabungan palur-galur putatif utan kedelai generasi M9 menunjukkan bahwa lingkungan, gatur serta interaksinya berpengaruh nyata dan sangat nyata pada karakter karakter yang diamati Keragaan terlagen untuk umur berbunga, umur panen. Ingen amanan, janlah cabang produktif. pulah buku produktif, jumlah polong total dan jumlah polong hemmas oleh varietas Tanggamus, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji kering obiman dan per hektar oleh M200-13-47-7, periode pengisian potong oleh M100-33-5-11, dan persentase polong oleh M150-70-41-10 Bobot big kerang tertinggi chunjukkan oleh M200 13-47-7 dan terendah oleh M200-93-49-13 Metode stabilitas memberikan formasa suatu genotipe tergolong stabil atau spesifik lingkungan. Analisis stabilitas Finlay Wilkinson, Eberhart-Russell, dan AMMI menunjukkan bahwa galur M200-13-47-7 dan M200-93-49-6 termasuk galur stabil dengan daya adaptasi tinggi, sedangkan galur M100-29A-42-14, M100- 33-6-11, dan varietas Argomulyo termasuk gabur dan varietas stabil dengan adaptasi rendah pada eupat lingkungan pengupan Galur M100-16 14 6. M100 96 53 6, dan M150-78-41-10 mempunyai adaptasi spesifik pada lingkungan marjinal dan galur M200-39-64-4 mempunyai adaptasa spesifik pada lingkungan optimum Berdasarkan metode AMMI, varietas Tanggamus merupakan varietas spesalik lingkungan Bogor pada masam lugan. gale M:50 29 44 10 dan M200 39 64-4 spesifik Hopor pada musim kemarau; pahur M150-78-41-10 spesifik Purwakarta pada musim hujan, dan pahur M100-46-44-6 M100-96-53-6 serta M200-93-49-13 spesifik Purwakarta pada musim kemaran. Galur potatif mutan kedelan M200-13-47-7 dan M200-93-49-6 dengan potens hard tinggi dan stabil dapat diusulkan untuk dilepas sebaga calon vanetas unggul baru.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKeragaan dan Stabilitas Hasil Galur-galur Putatif Mutan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordadaptabilityid
dc.subject.keywordAMMI Eberhart Russellid
dc.subject.keywordFinlay-Wilkinsonid
dc.subject.keywordinteraction of genotype and environment; putative mutantid
dc.subject.keywordSoybean linesid
dc.subject.keywordAMMI analysisid
dc.subject.keywordGenotypeid
dc.subject.keywordMeanwhileid
dc.subject.keywordpemuliaan kedelaiid
dc.subject.keywordPenyakit kedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record