Analisis gender terhadap keberhasilan proyek penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP): kasus di Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Regol Kota Bandung
View/ Open
Date
2005Author
Nainggolan, Atirista
Wigna, Winarti
Fahrudin, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Program P2KP merupakan salah satu program pemerintah yang mencantumkan keikutsertaan perempuan dalam kegiatan ekonomi, dimana pendekatannya cenderung pada pendekatan anti kemiskinan dan pemberdayaan,
yang menganggap bahwa kemiskinan muncul karena tidak diikutsertakannya perempuan dalam kegiatan ekonomi, sehingga untuk mengurangi ketimpangan ara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ekonomi adalah dengan
mengikutsertakan perempuan dalam berusaha di sektor ekonomi. Mengacu pada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis)
P2KP, P2KP telah mempertimbangkan akses dan kontrol perempuan (berwawasan gender) baik pada tataran sasaran program maupun pada tataran. keorganisasian P2KP, namun dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana P2KP sebagai program yang berwawasan gender. Rendahnya akses dan kontrol: perempuan terhadap program P2KP di Kelurahan Ciseureuh berpengaruh pada timbulnya kredit macet pada program P2KP.
Selain rendahnya keterlibatan perempuan terhadap program P2KP yang mempengaruhi kredit macet, juga dipengaruhi oleh faktor karakteristik peminjam (mental peminjam, pendidikan peminjam, kohesifitas kelompok) dan mekanisme peminjaman (usulan kegiatan) yang dilatarbelakangi oleh budaya patriarkhi yang mengakar kuat di dalam kehidupan masyarakat kelurahan Ciseureuh.
Untuk mengatasi kredit macet tersebut maka dilaksanakanlah Participatory Rural Appraisal (PRA) menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai stakeholders. Bersama peserta FGD ini maka disepakatilah tiga besaran strategi dalam mengatasi kredit macet dan pencapaian tujuan program P2KP berdasarkan analisis gender, sebgai berikut: (1) Strategi penguatan Organisasi PKM, dengan rencana program: a) melakukan sosialisasi gender bagi pengurus BKM, organisasi lokal, serta tokoh masyarakat; b) merekrut perempuan untuk duduk dalam kepengurusan BKM; (2) Strategi penguatan sasaran program (RSM), dengan rencana program: a) melakukan sosialisasi gender bagi anggota dan pengurus KSM: b) mengadakan diklat managemen usaha bagi KSM, c) memberikan prioritas pinjaman modal usaha bagi perempuan; (3) Strategi penguatan modal sosial, dengan rencana program: a) meningkatkan pertemuan rutin antar warga melalui kegiatan sosial (pengajian, arisan, paguyuban); b); mengaktifkan kembali tradisi jimpitan,
Dengan melaksanakan rencana program tersebut, maka keberhasilan Fram P2KP tidak hanya meliputi pencapaian pemenuhan kebutuhan praktis anggotanya (peningkatan pendapatan) tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan tegis anggota, yaitu mulai tumbuhnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam hal akses dan kontrol terhadap program P2KP.
Collections
- MT - Professional Master [880]