dc.description.abstract | Salah satu kebijakan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pangan
nasional adalah melalui kebijakan perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan. Kebijakan tersebut berupa intensifikasi maupun ekstensifikasi.
Salah satu kebijakan ekstensifikasi adalah pengalihan fungsi lahan non-pertanian
pangan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan. Untuk menjalankan
kebijakan ekstensifikasi tersebut perlu didukung dengan ketersediaan informasi
sumberdaya lahan yang memadai guna identifikasi lahan yang potensial untuk
pengembangan lahan sawah baru melalui proses evaluasi lahan.
Tujuan penelitian ini terutama untuk mengkaji penerapan metode
ekstrapolasi spasial untuk identifikasi lahan yang dapat dikembangkan sebagai
lahan sawah baru. Hasil identifikasi lahan untuk sawah menggunakan metode
ekstrapolasi spasial dibandingkan dengan hasil identifikasi lahan yang sesuai
untuk sawah menggunakan metode evaluasi lahan yang sudah biasa digunakan.
Alasan utama penggunaan metode ekstrapolasi spasial menyangkut ketersediaan
dan kelengkapan data sumberdaya lahan pada skala semi detil hingga detil. Data
sumberdaya lahan tersebut meskipun tersedia, namun data mengenai sifat kimia
dan biologi tanah jarang sekali yang lengkap. Kendala ketersediaan data tersebut
menyebabkan biaya evaluasi lahan menjadi mahal atau dapat juga berakibat hasil
evaluasi lahan kurang berkualitas. Oleh karena itu, alternatif metode identifikasi
lahan untuk sawah dengan menggunakan sumber data yang umumnya tersedia
adalah metode ekstrapolasi spasial. Metode ini dikaji penerapannya di Sub-DAS
Cimanuk Hulu yang berada di sebagian Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
Penerapan metode ekstrapolasi spasial dimulai dari identifikasi komponen
lahan yang dapat digunakan sebagai dasar ekstrapolasi. Komponen lahan yang
digunakan sebagai dasar ekstrapolasi adalah komponen lahan yang memiliki
korelasi kuat dengan keberadaan lahan sawah aktual. Apabila terdapat komponen
lahan yang memiliki sifat multikolinearitas dipilih salah satu yang dapat
merepresentasikan keberadaan lahan sawah paling menentukan.
Sumber data yang dikaji untuk penerapan metode ekstrapolasi spasial
terdiri dari Peta Jenis Tanah, Peta Rupabumi Indonesia, data Digital Elevation
Model (DEM) Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM), data meteorologi dan
klimatologi, data irigasi, dan Peta Lahan Sawah. Berbagai sumber data tersebut
diolah dan dideduksi komponen lahannya, terutama yang memiliki sifat sulit
diubah atau selain sifat kimia tanah. | id |