Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwoko, Bambang Sapta
dc.contributor.advisorAbidin, Achmad Surkati
dc.contributor.advisorSusanto, Slamet
dc.contributor.authorKodir, Kiagus Abdul
dc.date.accessioned2023-06-06T04:32:15Z
dc.date.available2023-06-06T04:32:15Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118442
dc.description.abstractPenelitian bertujuan untuk mempelajari peran poliamin dan etilen selama pemasakan buah pisang Cavendish. Penelitian dilaksanakan di beberapa Laboratorium di Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor, mulai Januari 1999 hingga Nopember 1999. Penelitian dirancang dalam tiga tahap percobaan, masing-masing terdiri atas satu faktor perlakuan yang disusun menurut Rancangan Acak Lengkap. Percobaan pertama terdiri atas dua perlakuan suhu simpan, yaitu suhu dingin (13-18°C) dan suhu kamar (25-30°C). Percobaan kedua terdiri atas empat perlakuan, yaitu infiltrasi putresin 10 M, spermidin 10" M, spermin 10 M, dan air. Percobaan ketiga terdiri dua perlakuan, yaitu infiltrasi MGBG 10M dan air. Dari hasil percobaan pertama diketahui terdapat spermidin di dalam buah pisang Cavendish. Sebelum buah disimpan, jumlah kandungan spermidin adalah 55,3 µg/g, selanjutnya jumlah spermidin terus menurun selama pemasakan, baik pada buah yang disimpan dalam suhu dingin maupun suhu kamar. Pada suhu dingin penurunan spermidin berjalan lebih lambat dibanding pada suhu kamar. Terdapat indikasi bahwa proses pemasakan buah pisang Cavendish terkait dengan kandungan spermidin pada buah tersebut. Proses pemasakan berjalan lebih lambat dengan lambatnya penurunan jumlah spermidin. Selama buah pisang Cavendish disimpan dalam suhu dingin, proses perubahan fisiologi seperti: biosintesis ACC, laju respirasi, perubahan warna kulit buah, kelunakan buah, sintesis gula dan asam total, serta rasio bobot daging/kulit, mengalami peningkatan yang lebih lambat dibanding pada suhu kamar. Oleh karena itu proses pemasakan buah dalam suhu dingin dapat ditunda hingga 33 hari, sedangkan pada suhu kamar hanya 18 hari. Hasil percobaan kedua, infiltrasi poliamin, menunjukkan bahwa poliamin menghambat peningkatan biosintesis ACC, aktivitas ACC Oksidase, biosintesis etilen dan perubahan-perubahan fisiologis lain seperti pada percobaan pertama sehingga dapat menunda pemasakan buah pisang Cavendish sampai hari ke 21. Sebaliknya, infiltrasi MGBG dapat mempercepat laju peningkatan biosintesis ACC dan etilen sehingga mempercepat pemasakan buah pisang Cavendish menjadi 15 hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa poliamin berperan menunda pemasakan buah pisang Cavendish, sebaliknya etilen menstimulasi proses pemasakanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi fisiologi peran poliamin dan etilen selama pemasakan buah pisang cavendish (Musa acuminata L. var. cavendishii)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMusa acuminata L. var. cavendishiiid
dc.subject.keywordPeran fisiologiid
dc.subject.keywordpoliaminid
dc.subject.keywordetilenid
dc.subject.keywordpemasakan buahid
dc.subject.keywordpisang Cavendishid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record