Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjanto
dc.contributor.advisorTrison, Soni
dc.contributor.authorKurniati, Dwi
dc.date.accessioned2023-06-05T08:48:46Z
dc.date.available2023-06-05T08:48:46Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118377
dc.description.abstractKPHL Batutegi berdiri berdasarkan SK. 650/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 seluas 58.162 Ha yang saat ini didominasi pemanfaatan oleh masyarakat untuk berkebun berupa Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHkm) dan kemitraan. KPHL Batutegi merupakan salah satu KPH di Provinsi Lampung yang memiliki banyak potensi HHBK. HHBK yang banyak dikembangkan di wilayah KPHL Batutegi yaitu kopi, gula aren dan madu. Pemasaran HHBK perlu mendapat perhatian karena yang banyak terjadi adalah pemasaran yang tidak efisien sehingga tidak memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Pemasaran menjadi tidak efisien karena tidak stabilnya harga yang diterima petani akibat rendahnya posisi tawar petani dan dominannya peran pedagang perantara. Melihat kondisi pemasaran yang terjadi maka perlu keterlibatan stakeholder dalam upaya pengembangan pemasaran HHBK ke arah yang lebih baik. Penelitian bertujuan mengidentifikasi saluran pemasaran dan fungsi pemasaran HHBK, menghitung efisiensi pemasaran berdasarkan margin pemasaran, farmer’s share dan ratio keuntungan terhadap biaya serta menganalisis peran stakeholder berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruh. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari dan Juni 2022. Metode pengambilan responden petani menggunakan purposive sampling sebanyak 90 responden, lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling sebanyak 17 responden dan stakeholder sebanyak 15 responden. Metode pengumpulan data dengan observasi lapangan, wawancara menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Metode analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 saluran pemasaran kopi, 2 saluran pemasaran gula aren dan 2 saluran pemasaran madu. Fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran yaitu fungsi fisik, fungsi pertukaran dan fungsi fasilitasi. Saluran pemasaran yang efisien yaitu saluran pemasaran 1 gula aren dengan margin pemasaran sebesar Rp.13.724,19 per kilogram, farmer’s share sebesar 100 % dan ratio keuntungan sebesar 15,03 serta saluran pemasaran 1 madu dengan margin pemasaran sebesar Rp. 224.112,70 per kilogram (madu Trigona) dan Rp. 124.494,35 per kilogram (madu Cerana dan Dorsata), farmer’s share sebesar 100 % dan ratio keuntungan sebesar 10,21 (madu Trigona) dan 6,47 (madu Cerana dan Dorsata). Stakeholder diidentifikasi sebanyak 15 stakeholder yang menunjukkan Subject yang ditempati oleh Rainforest Alliance, KOMUNAL, YIARI dan APIDA; Key Player yang ditempati oleh KPHL Batutegi, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, BPDAS Way Seputih Sekampung, BPHL Wilayah VI Bandar Lampung, Gapoktan Mandiri Lestari, Gapoktan Margorukun, Rumah Kolaborasi dan eksportir; Context setter yang ditempati Universitas Lampung; serta Crowd yang ditempati Kompas dan AJI Bandar Lampung. Hubungan antar stakeholder menunjukkan terdapat 18 hubungan kerjasama, 23 hubungan komunikasi dan 12 hubungan koordinasi. Aktor centrality dalam pengembangan HHBK yaitu KPHL Batutegi.id
dc.description.sponsorshipKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemasaran Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di KPHL Batutegi Provinsi Lampungid
dc.title.alternativeMarketing of Non Timber Forest Products (NTFPs) at PFMU Batutegi, Lampung Provinceid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordHasil Hutan Bukan Kayuid
dc.subject.keywordKPHL Batutegiid
dc.subject.keywordPemasaranid
dc.subject.keywordStakeholderid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record