Pengaruh pupuk fosfor, pengairan dan sistim tanam terhadap efesiensi pemakaian air dan pertumbuhan tanaman kedelai galur no. 1667
View/ Open
Date
1981Author
Purwito
Wiroatmodjo, Joedojono;
Rumawas, Fred;
Soedarsono;
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ialah mengevaluasi sistim tanam monokultur kedelai dan sistim tanam tumpangsari
antara kedelai dan jagung, dari aspek pemakaian air serta komponen produksi maupun pertumbuhan
tanaman kadelai. Penelitian dilakukan pada tanah Latosol di Kebun Percobaan Darmaga IPB, selama musim kemarau 1980.
Pada percobaan ini digunakan empat taraf pupuk P ialah 0,75, 150 dan 300 kg P2O5/ha, serta dua taraf pengelolaan air yakni tanpa diberi pengairan dan diberi pengairan. Pupuk N dan K diberikan sebanyak 100 kg N/ha dan 100 kg K20/ha, Jarak tanam kedelai 15 cm x 40 cm, sedangkan jarak tanam jagung 40 cm x 80 cm.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa evapotranspirasi kumulatip pertanaman monokultur dan tumpangsari tidak dipengaruhi oleh pupuk Fosfor dan pengelolaan air. Evapotranspirasi pertanaman monokultur dan tumpangsari masing-masing 450.56 dan 455.05 mm.
Nilai rata-rata efesiensi pemakaian air pertanaman kedelai monokultur dan yang ditumpangsarikan dengan jagung sangat berbeda ialah 39,13 du 26,82 kg/ha/cm.
Collections
- MT - Agriculture [3696]